Bisnis.com, JAKARTA -- Manajemen emiten taksi PT Express Transindo Utama Tbk. masih enggan mengomentari kabar diserahkannya sebagian saham Uber Technologies Inc. di Asia Tenggara pada Grab. Manajemen ingin terlebih dahulu memastikan kabar yang berhembus tersebut.
"Kita tunggu saja pengumuman resminya kalau memang kabar itu benar," ungkap Benny Setiawan, Presiden Direktur PT Express Transindo Utama Tbk., saat dikonfirmasi Bisnis, Senin (26/3/2018).
Sebagaimana diketahui, Express memiliki kerja sama untuk memasok pengemudi atau armada bagi pelanggan yang memesan Uber. Kerja sama yang telah berlangsung sejak awal tahun lalu ini meningkatkan utilisasi Express yang sempat terluka karena keberadaan taksi daring.
Sebelumnya, Bloomberg melaporkan nantinya Uber akan memiliki saham 25%-30% di bisnis transportasi online di kawasan Asia Tenggara. Kesepakatan antara Uber dan Grab disebut bakal diumumkan secepatnya, kemungkinan hari ini.
Kesepakatan tersebut diyakini bakal memperkuat kinerja Grab dalam menghadapi kompetitor lokal yaitu Go-Jek, yang berbasis di Indonesia. Selain itu, salah satu pemilik saham Uber di Asia yaitu SoftBank Group Corp, juga disebut mendorong terjadinya konsolidasi untuk meningkatkan profitabilitas bisnis.
Pada 2016, Uber melakukan langkah serupa. Ketika itu, perusahaan tersebut keluar dari pasar China setelah melepas sahamnya ke Didi Chuxing.