Bisnis.com, JAKARTA -- Emiten pelayaran pengangkut komoditas PT Pelita Samudera Shipping Tbk. berhasil mencatatkan lonjakan laba bersih senilai US$3,92 juta sepanjang 2017. Kondisi itu berbalik dari posisi rugi bersih sebesar US$12,41 juta pada 2016.
Berdasarkan keterangan resmi yang dipublikasikan perusahaan, Pelita Samudera Shipping pada 2017 juga membukukan pendapatan signifikan yaitu sebesar US$49 juta atau naik 42% dari 2016 yang sebesar US$34,59 juta.
Sekretaris Perusahaan PT Pelita Samudera Shipping Tbk Imelda Agustina Kiagoes menyampaikan kenaikan pendapatan maupun laba bersih perseroan terasebut didapat dari peningkatan kinerja operasional dan upaya efisiensi perseroan.
"Kedisiplinan efisiensi biaya telah menjadi andalan Perseroan sejak periode harga batubara yang tidak stabil di akhir 2015," ungkap Imelda melalui keterangan resmi, Minggu (18/3/2018).
Imelda menjelaskan peningkatan kinerja 2017 didorong oleh kenaikan volume pengangkutan dan pemindahmuatan batubara sebesar 30% dibandingkan di 2016.
Pada tahun lalu, emiten dengan kode saham PSSI tersebut mencatat kenaikan volume pengangkutan merupakan dampak dari terjadinya tren peningkatan harga komoditas, sehingga harga batubara mulai rebound dan cenderung stabil di 2017.
Adapun, volume dari jasa pengangkutan batubara kapal tunda dan tongkang (tugboat dan barge) pada 2017 yaitu sebesar 9,84 juta metrik ton atau naik 51% dari 2016.
Volume dari jasa pemindahmuatan batubara fasilitas muatan apung (Floating Loading Facility) 2017 yaitu sebesar 20,37 juta metrik ton, atau naik 22% dari 2016.
"Upaya peningkatan kinerja operasi dan efisiensi secara berkelanjutan termasuk monitor yang ketat pada pemakaian bahan bakar dan minyak diesel," ungkap Imelda.
Menurutnya, biaya teknis kapal serta perbaikan dan pemeliharaan kapal berhasil menurunkan beban pokok pendapatan sebesar 6.5% dibandingkan 2016.
Perusahaan juga mempertahankan tingkat utilisasi kapal diatas 90% sepanjang 2017. Tahun ini, PSSI memperkuat pengontrolan biaya untuk mengantisipasi fluktuasi pasar komoditas.
Selain itu, dengan meningkatnya permintaan jasa pengangkutan batubara yang cukup tinggi, Perseroan melakukan ekspansi dengan menambah armada kapal-kapal untuk dapat mengurangi biaya sewa kapal.
Pada pertengahan 2017, perusahaan membeli 5 set kapal tunda dan tongkang serta pembelian 4 unit kapal tunda dan 3 unit tongkang di akhir 2017 yang sebagian besar telah beroperasi pada kuartal IV/2017.
Armada kapal-kapal baru ini akan beroperasi penuh di 2018. Perseroan juga mencatatkan kenaikan jumlah aset sebesar 18% atau US$101,81 juta di 2017 dari US$86,37 juta di 2016.
Pada 2018, PSSI menargetkan volume pengangkutan dan pemindahmuatan batubara meningkat sekitar 10% dari volume di tahun 2017 yang mencapai 30 juta metrik ton.
Salah satu faktor pengerek volume pengangkutan yaitu pembelian kapal Mother Vessel pertama Perseroan dengan kapasitas 31.005 metrik ton yang diserahterimakan akhir Februari 2018.