Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Terdorong Data Nonfarm Payroll, IHSG Melonjak

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mempertahankan reboundnya dan berakhir menguat pada perdagangan pertama pekan ini, Senin (12/3/2018), di tengah penguatan bursa Asia.
BUrsa Asia/Reuters
BUrsa Asia/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sukses mempertahankan reboundnya dan berakhir menguat pada perdagangan pertama pekan ini, Senin (12/3/2018), di tengah penguatan bursa Asia.

IHSG menguat 1,05% atau 67,36 poin dan ditutup di level 6.500,69, setelah rebound saat dibuka dengan kenaikan 0,40% atau 26 poin di level 6.459,32.

Adapun pada perdagangan terakhir pekan lalu, Jumat (9/3), IHSG berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,15% di posisi 6.433,32.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.459,32 – 6.500,69. Dari 572 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 242 saham menguat, 118 saham melemah, dan 212 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, delapan dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona hijau, dipimpin sektor tambang (+2,43%) dan finansial (+1,43%). Adapun sektor pertanian menetap sendiri di zona merah dengan pelemahan 0,28%.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 berakhir menguat 1,35% atau 7,77 poin di level 584,91, setelah berakhir di zona merah dengan turun 0,40% atau 2,35 poin di posisi 577,15 pada perdagangan Jumat (9/3).

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara juga menguat hari ini dengan indeks FTSE Malay KLCI (+0,94%), indeks FTSE Straits Time Singapura (+1,57%), indeks SE Thailand (+1,14%), dan indeks PSEi Filipina (+0,97%).

Di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berhasil memperpanjang penguatannya pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, didorong optimisme seputar ekonomi Amerika Serikat (AS).

Indeks Kospi Korsel menguat 1%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing naik 0,59% dan 0,46%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berakhir menanjak 1,93%.

Secara keseluruhan, bursa Asia menguat mengekor penguatan bursa Amerika Serikat (AS), menyusul laporan data pekerjaan yang menunjukkan kekuatan ekonomi negeri adidaya tersebut.

Pada perdagangan Jumat, indeks S&P 500 menguat dan indeks Nasdaq Composite melonjak ke rekor tertinggi baru setelah rilis data nonfarm payroll AS yang melampaui perkiraan.

Rilis data payroll AS pada Jumat meyakinkan investor bahwa ekonomi Amerika terus menguat tanpa laju kenaikan yang cepat atas upah pada bulan sebelumnya yang bisa memicu kekhawatiran inflasi.

Pada Februari 2018, jumlah pekerjaan AS bertambah sebanyak 313.000, melampaui perkiraan untuk kenaikan sebesar 205.000. Adapun data upah menunjukkan rata-rata pendapatan per jam meningkat 2,6% dari tahun sebelumnya atau meleset dari perkiraan sebesar 2,8%.

“Konsumen kita masih bullish. Anda melihat laporan pekerjaan Jumat lalu, yang merupakan skenario sempurna,” kata Chris Brankin, kepala pejabat eksekutif di TD Ameritrade Singapore

“Tingkat upah naik, tapi tidak terlalu banyak. Investor telah mengambil kesempatan itu untuk membeli dan kami melihat pasar berlanjut bullish,” lanjutnya, seperti dikutip Bloomberg.

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BMRI

+2,78

BBRI

+1,90

BBCA

+1,39

TLKM

+1,20

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

HMSP

-0,45

GGRM

-1,50

BBNI

-0,53

RMBA

-5,95

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper