Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tertekan Suplai & Dolar AS, Harga Minyak Sentuh Level Terendah

Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun ke level terendahnya dalam tiga pekan pada perdagangan Kamis (8/3/2018), saat peningkatan suplai minyak AS dan penguatan dolar AS melampaui prospek permintaan bullish.
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters
Prediksi Harga Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) turun ke level terendahnya dalam tiga pekan pada perdagangan Kamis (8/3/2018), saat peningkatan suplai minyak AS dan penguatan dolar AS melampaui prospek permintaan bullish.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2018 berakhir melemah US$1,03 di US$60,12 per barel di New York Mercantile Exchange.

Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Mei 2018 berakhir turun 73 sen di US$63,61 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Acuan global tersebut diperdagangkan di US$3,55 premium terhadap WTI kontrak Mei.

Sementara Goldman Sachs Group Inc. memproyeksikan pertumbuhan konsumsi global yang kuat, produksi dan stok minyak mentah di AS meningkat lebih tinggi berdasarkan laporan persediaan terakhir.

“Jika Anda melihat kembali laporan tersebut dan sentimen, semakin sulit bagi posisi bullish dan spekulatif ini untuk bertahan,” ujar Rob Haworth di US Bank Wealth Management, seperti dikutip dari Bloomberg.

“Spekulan mulai berpikir bahwa ini mungkin belum saatnya pasar yang bullish, meskipun tingkat penawaran dan permintaan sedikit lebih seimbang,” lanjut Haworth.

Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan mitranya termasuk Rusia terus memangkas output seperti yang dijanjikan. Pengapalan OPEC akan turun sebesar 230.000 barel per hari dalam empat pekan hingga 24 Maret, menurut data Oil Movements.

Menteri Energi dan Industri Saudi Khalid Al-Falih dalam sebuah wawancara televisi Bloomberg mengatakan bahwa kesepakatan tersebut akan berkembang pada tahun 2019 dan kelompok tersebut akan melakukan apa yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar minyak.

Namun, kekhawatiran tentang pertumbuhan output minyak serpih AS saat minyak mentah West Texas Intermediate bertahan di level kisaran US$60 membatasi penguatan harga.

Data Energy Information Administration (EIA) yang dirilis pada Rabu (7/3) menunjukkan output minyak mentah mingguan AS naik ke rekor baru pekan lalu, sedangkan persediaan minyak mentah naik ke level tertinggi sejak Desember.

Laporan bahwa penyedia data Genscape Inc. membukukan kenaikan persediaan di Cushing, pusat penyimpanan Oklahoma, pekan lalu juga menambah tekanan.

Sementara itu, Bloomberg Dollar Spot Index naik sebanyak 0,6%. Mata uang AS yang lebih kuat mengurangi daya tarik bahan baku dalam mata uang dolar sebagai investasi, sehingga mendorong harga minyak mentah turun.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro