Bisnis.com, JAKARTA - PT Kresna Graha Investama Tbk. menyiapkan tiga anak usahanya untuk melakukan penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada tahun ini. Ketiga anak usaha tersebut bergerak di sektor digital.
Rencananya, proses IPO akan dilakukan dalam dua sesi. Pertama, pada kuartal III/2018 dan kedua pada kuartal IV/2018 dengan nilai emisi masing-masing di kisaran Rp300 miliar dengan emisi saham sebesar 25% dari modal disetor.
"Itu yang masuk dalam pipeline kami. Ada satu perusahaan yang sedang diaudit sehingga proses IPO dilakukan pada kuartal ketiga dan keempat nanti," kata Managing Director Kresna Graha Investama Surjandy Jahja di Jakarta, Selasa (27/2/2018).
Salah satu perusahaan yang akan melantai di bursa ini adalah PT Match Move Indonesia, di mana emiten berkode KREN itu membeli 14,81% saham per November tahun lalu. Selain KREN, anak usahanya PT M Cash Integrasi Tbk. (MCAS) juga memiliki saham dengan porsi yang sama di PT Match Move Indonesia.
Adapun untuk dua perusahaan lainnya, Jahja tidak bersedia untuk menyebutkan. Alasannya, saat ini perseroan masih menunggu hasil audit. "Nanti jika semua proses sudah selesai akan kami umumkan segera," imbuhnya.
Dia mengklaim, minat investor terhadap ketiga perusahaan itu cukup besar. Tak hanya dari dalam negeri, perseroan juga akan menawarkan saham kepada investor di luar negeri, yakni di Hong Kong, Singapura, dan Malaysia.
Baca Juga
Salah satu hal yang masih menjadi perdebatan terkait saham perusahaan digital adalah valuasi. Pasalnya, valuasi bisnis ini berbeda dengan perusahaan yang bergerak di sektor lainnya, manufaktur misalnya.
Jahja menjelaskan, pengukuran valuasi perusahaan digital tidak bisa dilakukan dengan matrik-matrik konvensional. Inovasi yang dilakukan oleh perseroan juga tidak bisa diukur dengan angka. Satu-satunya tolok ukur yang tepat adalah pertumbuhan dari perusahaan itu sendiri.
"Ukurannya seberapa besar dia tumbuh, karena memang valuasi digital dan manufaktur sangat berbeda," tegasnya.
Keputusan perseroan untuk memperdalam bisnis digital memang telah dilakukan sejak beberapa tahun lalu. Jahja beranggapan, bisnis sektor ini cukup menggiurkan dan memiliki potensi yang cukup besar untuk terus tumbuh.
Awal mula ekspansi bisnis KREN di dunia digital dimulai dari didirikannya PT Kresna Usah Kreatif (KUK) pada 2015 lalu. Pada Juni 2016, KUK berinvestasi di Nurbaya Initiative (NI), perusahaan e-commerce. KUK memiliki saham sebesar 20% di perusahaan tersebut. Nilai partisipasi kepemilikan tercatat mencapai US$2 juta.
Pada April 2017, KUK mencaplok 17,6% saham perusahaan kios digital PT M Cash Integrasi. November tahun lalu KREN dan MCAS membeli saham PT Match Move Indonesia (MMI). Keduanya sama-sama memiliki porsi saham sebesar 14,81%.
Adapun pada tahun ini, tepatnya akhir bulan lalu, MCAS dan KREN berinvestasi di PT Sistem Mikroelektronik Cerdas Co-Design (SMC). Porsi investasi yang dilakukan oleh kedua perusahaan tersebut masing-masing adalah 20% untuk KREN dan 30% untuk MCAS.