Bisnis.com, JAKARTA — PT Waskita Karya (Persero) Tbk. mengklaim dapat memenuhi kewajiban atau utang jatuh tempo meski tengah terjadi moratorium pekerjaan layang yang dikhawatirkan bakal menggerus pendapatan sejumlah kontraktor pelat merah.
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Waskita Karya memiliki utang obligasi yang jatuh tempo pada 16 Oktober 2018 senilai Rp350 miliar. Jumlah tersebut berasal dari emisi Obligasi Berkelanjutan I Waskita Karya Tahap II Tahun 2015.
Direktur Keuangan Waskita Karya Tunggul Rajakgukguk memproyeksikan, moratorium terhadap pekerjaan layang tidak berlangsung lama. Pihaknya saat ini masih mengkaji secara detail dampak keuangan terhadap penundaan pengerjaan di sejumlah proyek perseroan.
Akan tetapi, dia memastikan perusahaan tetap dapat memenuhi kewajiban pembayaran utang baik perbankan maupun obligasi yang bakal jatuh tempo pada tahun ini. Selain itu, tercatat emiten berkode saham WSKT itu masih memiliki piutang yang usaha yang jatuh tempo dalam rentang 0-12 bulan dan kurang dari 12 bulan senilai Rp5,15 triliun.
Akhir pekan lalu, Tunggul mengatakan perseroan telah menerima dana Rp3,45 triliun dari obligasi Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) III Waskita Karya Tahap II Tahun 2018. Dengan demikian, kas emiten berkode saham WSKT itu mendapatkan tambahan dana segar.
“Hari ini kas WSKT Rp4,8 triliun,” ujarnya kepada Bisnis.com, Jumat (23/2/2018).
Baca Juga
Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti menjelaskan bahwa obligasi tersebut merupakan rangkaian PUB Waskita Karya dengan total Rp10 triliun. Obligasi yang diterbitkan terdiri atas Seri A dan Seri B.
Pertama, kupon Seri A memiliki jumlah pokok Rp1,17 triliun dengan tenor 3 tahun berkupon tetap 7,75% per tahun. Selanjutnya, kupon Seri B, memiliki jumlah pokok Rp2.27 triliun dengan tenor 5 tahun memiliki tingkat bunga 8,25% per tahun.
Secara terpisah, Direktur Utama Waskita Karya M. Choliq mengklaim obligasi yang diterbitkan perseroan berhasil menarik minat para investor. Pasalnya, emisi surat utang tersebut menghasilkan oversubscribed sebanyak 1,17 kali.