Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa AS Bergolak, Ini Saran Warren Buffett

Indeks saham acuan AS lainnya, S&P 500 turun 3,7% ke level terendah barunya pekan ini. Hal ini membuat banyak investor khawatir dan bertanya-tanya apa yang harus dilakukan.
Orang terkaya ketiga dunia Warren Buffet/memolition.com
Orang terkaya ketiga dunia Warren Buffet/memolition.com

Bisnis.com, JAKARTA – Aksi jual terhadap bursa saham Amerika Serikat (AS) berlanjut pada perdagangan Kamis (8/2). Dow Jones Industrial Average memasuki wilayah koreksi, menyusut lebih dari seribu poin, sekaligus mengalami penurunan ketiga hingga 500 poin dalam lima hari terakhir.

Indeks saham acuan AS lainnya, S&P 500 turun 3,7% ke level terendah barunya pekan ini. Hal ini membuat banyak investor khawatir dan bertanya-tanya apa yang harus dilakukan.

Dalam masa penuh tekanan dan ketidakpastian ini, ‘Suhu’ dunia bisnis yang dijuluki 'the Oracle of Omaha', Warren Buffett menyarankan investor agar tetap berkepala dingin.

Merespon fluktuasi pasar liar pada 2016, sebagai contoh, kepada CNBC Buffett mengatakan bahwa sikap ‘buy and hold’ masih merupakan strategi yang terbaik.

“Jangan terlalu mencermati pasar. Jika mencoba untuk membeli dan menjual saham, kemudian khawatir saat mengalami sedikit penurunan dan berpikir mungkin harus menjualnya saat naik, maka tidak akan mendapatkan hasil yang sangat memuaskan,” nasihatnya.

Sebagian besar analis masih menganggap penurunan saat ini sebagai koreksi normal, berlawanan dengan tanda dimulainya pasar yang bearish.

Meskipun penurunan terlihat menggoyang setelah 2017, tahun pertama dalam sejarah dimana indeks S&P 500 menunjukkan penguatan setiap bulannya, Nick Holeman, seorang CFP di Betterment, sepakat bahwa tak seorangpun harus menanggapinya dengan panik.

“Saya merekomendasikan investor untuk menonton ulang iklan favorit mereka pada Super Bowl, menikmati es krim dengan anak-anak mereka, serta menyapa seorang teman yang belum mereka ajak bicara untuk beberapa lama,” ujar Holeman, seperti dikutip CNBC.

“Selama Anda berinvestasi secara tepat untuk tujuan Anda, jauhi portofolio investasi Anda,” tambah Holeman.

Meski demikian, apabila penurunan ternyata lebih berkepanjangan dari yang diperkirakan, keadaan bisa jadi lebih rumit. Dalam kondisi ini, Holeman menyarankan agar investor memastikan untuk menyeimbangkan kembali portofolio mereka.

“Bila volatilitas pasar meningkat, portofolio Anda bisa menjadi tidak seimbang, yang berarti Anda mungkin mengambil lebih banyak atau kurang risiko daripada perkiraan Anda,” kata Holeman.

Dia juga menyarankan sebuah strategi yang telah teruji dengan mengunakan penurunan pada pasar untuk membantu menghemat pajak.

Bagaimanapun, untuk saat ini, di tengah apa yang terlihat sebagai koreksi terhadap pasar yang bullish secara normal, yang sebaiknya dilakukan adalah tidak membuat keputusan terburu-buru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper