Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan produsen furnitur PT Chitose International Tbk. masih merampungkan sejumlah persyaratan untuk pembentukan perusahaan patungan dengan perusahaan serupa asal Jepang, C Eng Co. Ltd.
Perusahaan joint venture antara Chitose International dan C Eng Co. Ltd. tersebut ditargetkan dapat beroperasi pada kuartal II mendatang. Adapun, hingga saat ini nama perusahaan masih dalam proses pendaftaran pada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Direktur Keuangan PT Chitose International Tbk. Fadjar Swadaya mengatakan saat ini perusahaan masih menunggu kedatangan beberapa mesin untuk dapat segera mengoperasionalkan pabrik baru yang terletak di Cimahi, Jawa Barat tersebut.
“Rencana kami, pada kuartal II/2018 ini sudah efektif beroperasi karena proses instalasi mesin terus berjalan. Nantinya pabrik ini akan memproduksi produk matras yang 40%-nya rencananya akan kami ekspor,” ungkap Fadjar di Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Pada pabrik baru tersebut, perusahaan JV akan memproduksi matras segmen khusus yaitu baby mattrass, matras Rumah Sakit, matras untuk militer, dan matras untuk kepolisian. Dengan kemampuan produksi mencapai 6.000 lembar per tahun, perseroan ingin menyasar pasar negara-negara Asia Tenggara dan Jepang.
Chitose International dan C Eng Co. Ltd membentuk perusahaan joint venture dengan total investasi senilai Rp20 miliar. Dari nilai tersebut, emiten dengan kode saham CINT tersebut menjadi major shareholder dengan komposisi investasi sebesar Rp14 miliar atau sebesar 70%. Dana investasi tersebut diambil dari kas internal perseroan.
Adapun, pada tahun pertamanya beroperasi, omzet perusahaan JV ditargetkan dapat mencapai Rp7,8 miliar dengan terlebih dahulu mengandalkan pasar business to business (B to B) di dalam negeri.
Keberadaan perusahaan JV ditargetkan dapat memperkuat posisi Chitose International di pasar furnitur. Saat ini, kapasitas produksi perseroan mencapai 1,5 juta unit stell furniture dan nursing bed per tahun. Untuk dapat terus memperluas pasar, CINT mencantumkan sertifikasi ISO dan SNI pada seluruh produk.
Adapun, pada Januari—September 2017, Chitose International membukukan penjualan sebesar Rp264,42 miliar atau naik 12,5% dari periode sama tahun sebelumnya (yoy) yang tercatat sebesar Rp234,91.
Pada periode yang sama, perseroan mencatatkan laba usaha sebesar Rp26,81 miliar atau melonjak 75,95% dari periode sama tahun sebelumnya. “Tahun 2018 kami optimistis karena permintaan sudah membaik sejak kuartal IV/2017,” ungkap Fadjar.