Bisnis.com, JAKARTA – Pelemahan harga batu bara berlanjut dengan penurunan lebih dari dua persen pada akhir perdagangan Selasa (6/2/2018).
Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak April 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, berakhir anjlok 2,34% atau 2 poin di US$83,30/metrik ton.
Adapun pada perdagangan Senin (5/2), harga batu bara kontrak April 2018 ditutup melemah 1,27% atau 1,10 poin di level 85,30.
Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah berakhir merosot pada perdagangan Selasa (6/2). Harga minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret ditutup melemah 1,18% atau 0,76 poin di level US$63,39 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, minyak Brent untuk kontrak April ditutup melemah 76 sen di level US$66,86 di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London, terendah sejak awal Januari. Minyak mentah patokan global diperdagangkan US$3,75 lebih mahal dari WTI kontrak April.
Survei Bloomberg menjelang data pemerintah yang dijadwalkan dirilis pada hari Rabu menunjukkan persediaan minyak AS diperkirakan meningkat sebesar 3,15 juta barel per hari pada pekan lalu.
Walaupun harga minyak mengikuti pergerakan saham pada Selasa setelah aksi jual yang intensif pada hari Senin, WTI masih bertahan di atas level US$60 per barel.
Produksi minyak mentah AS diperkirakan naik di atas 11 juta barel per hari di bulan November, menurut Energy Information Administration's Short-Term Energy Outlook, yang juga dirilis pada hari Selasa.
Meski demikian, minyak mampu mengikis pelemahannya pagi ini pasca laporan American Petroleum Institute (API). Dilansir Bloomberg, American Petroleum Institute melaporkan cadangan minyak mentah AS turun 1,05 juta barel pekan lalu, dengan penyimpanan di Cushing, Oklahoma juga turun.
Penurunan ini terjadi saat penyuling melakukan perawatan musiman, yang biasanya menurunkan permintaan minyak mentah.
Pergerakan harga batu bara kontrak April 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
6 Februari | 83,30 (-2,34%) |
5 Februari | 85,30 (-1,27%) |
2 Februari | 86,40 (+0,29%) |
1 Februari | 86,15 (-2,05%) |
31 Januari | 87,95 (-1,90%) |
Sumber: Bloomberg