Bisnis.com, JAKARTA – PT Prodia Widyahusada Tbk. telah menandatangani nota kesepahaman dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) tentang dukungan penerapan standar pelayanan dan pemeriksaan laboratorium klinik bagi para dokter.
Tujuan penandatanganan MOU ini dilakukan di antaranya untuk meningkatkan mutu pelayanan dalam pemeriksaan laboratorium klinik.
Acara penandatanganan MOU tersebut dihadiri oleh Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Prof. Dr. Ilham Oetama Marsis, Sp.OG (K), Sekretaris Eksekutif PB IDI Dien Kuswardani, Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty, dan Direktur Bisnis & Marketing Prodia Indriyanti Rafi Sukmawati di Prodia Tower, Jakarta Pusat.
“Penandatanganan nota kesepahaman antara Prodia dan IDI ini merupakah langkah positif dalam meningkatkan mutu pelayanan dalam pemeriksaan laboratorium klinik serta meningkatkan profesionalisme dokter dalam memberikan pelayanan pemeriksaan penunjang,” jelas Ilham, melalui keterangan resmi yang diterima Bisnis, Senin (5/2).
Ruang lingkup kerja sama ini meliputi pendidikan dan pelatihan bagi para dokter yang telah tergabung dalam IDI, pemeriksaan laboratorium klinik berkala bagi anggota IDI, pengembangan standar pelayanan laboratorium klinik, dan pemanfaatan sistem informasi untuk validitas data dokter serta Continuing Professional Development (CPD) atau Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian berkelanjutan (P2KB).
Continuing Professional Development (CPD) atau Program Pengembangan Pendidikan Keprofesian berkelanjutan (P2KB) merupakan upaya pembinaan bersistem bagi para dokter untuk meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan, keterampilan dan profesionalisme dokter agar dapat memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan dengan lebih baik lagi.
Direktur Utama Prodia Dewi Muliaty menerangkan bahwa emiten berkode saham PRDA tersebut berkomitmen untuk terus menjalin hubungan baik dengan para dokter IDI.
“Melalui penandatanganan MOU ini, kami berharap dapat menjalin hubungan yang lebih erat lagi dengan para dokter IDI serta dapat membantu mengembangkan pengetahuan dan kompetensi para dokter untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemeriksaan laboratorium klinik,” tutur Dewi.