Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Spindo Perluas Pasar Ekspor

Emiten produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo) Tbk. berencana memperluas pasar ekspor produk pipa baja perusahaan tersebut melalui pemenuhan sejumlah sertifikasi yang diakui negara lain.
Pipa baja/bisnis
Pipa baja/bisnis

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen pipa baja PT Steel Pipe Industry of Indonesia (Spindo) Tbk. berencana memperluas pasar ekspor produk pipa baja perusahaan tersebut melalui pemenuhan sejumlah sertifikasi yang diakui negara lain.

Investor Relation PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. Johanes Wahyudi Edward mengatakan perusahaan sedang menempuh beberapa proses sertifikasi sehingga produk pipa baja dapat menembus pasar Uni Eropa.

“Sekarang ini kami masih dalam proses negosiasi dengan Uni Eropa. Oleh karena itu kami mau perbanyak sertifikasi. Untuk proses itu tidak banyak investasinya, tidak sampai miliaran. Yang penting fasilitas produksi baik,” jelas Johanes di Jakarta, Minggu (4/2).

Adapun, belum lama ini emiten dengan kode saham ISSP tersebut baru saja melakukan ekspor perdana ke Amerika Serikat setelah mendapatkan sertifikasi UL. Produsen pipa baja tersebut pada 21 Januari 2018 kemarin mengekspor 200 ton pipa baja ke Negeri Paman Sam.

Adapun, PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk. merupakan produsen pipa baja domestik dengan beberapa pabrik yang terletak di Karawang, Malang, Surabaya, dan Gresik. Spindo merupakan perusahaan baja dengan rentang diameter paling banyak di Indonesia yaitu mulai dari 0,25 inch hingga 3,2 meter. Produk perseroan mencakup 3 juta jenis produk pipa baja.

Berdasarkan laporan keuangan unaudited yang dipublikasikan perusahaan melalui situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), ISSP membukukan nilai penjualan dan pendapatan jasa sebesar Rp2,71 triliun selama Januari—September 2017.

Nilai itu mengalami 14% dari capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya (yoy). Adapun, hingga kuartal III/2017, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp20,81 miliar, atau mengalami penurunan dari Rp122,44 miliar (yoy).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper