Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA 2018: Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Bidik Pertumbuhan Moderat

Perusahaan infrastruktur jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. membidik pertumbuhan laba bersih moderat pada 2018.

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan infrastruktur jalan tol, PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. membidik pertumbuhan laba bersih moderat pada 2018.

Direktur Utama Citra Marga Nusaphala Persada Shadik Wahono mengatakan pihaknya menargetkan laba bersih Rp725 miliar pada 2018. Jumlah tersebut hanya naik tipis 7,09% dari pencapaian 2017 senilai Rp677 miliar.

Shadik menjelaskan bahwa faktor yang bakal menopang kenaikan laba bersih perseroan pada tahun ini yakni kenaikan tarif sejumlah ruas tol. Selain itu, perusahaan akan meningkatkan efisiensi untuk mendongkrak keuntungan perseroan. 

Di sisi lain, emiten berkode saham CMNP itu menganggarkan belanja modal sekitar Rp21 triliun. Dana tersebut digunakan untuk membiayai proyek jalan tol baru dan carry over pengerjaan tahun lalu.

Shadik mengungkapkan proyek-proyek yang masuk ke dalam tier 1 rencana perusahaan membutuhkan investasi senilai Rp13,56 triliun. Dari jumlah tersebut, kebutuhan pendanaan mencapai Rp9,27 triliun.

Adapun proyek yang masuk ke dalam tier 2 membutuhkan investasi senilai Rp17,30 triliun. Untuk rencana tersebut, CMNP membutuhkan pendanaan sekitar Rp12,11 triliun.

Dia menjelaskan bahwa proyek tier 1 merupakan ruas jalan tol yang pengerjaannya telah dimulai sejak 2017. Kemudian, proyek tier 2 pengerjaannya baru dimulai pada tahun ini.

Proyek yang masuk tier 1 perusahaan yakni Brigif-Sawangan, Sawangan-Bojong Gede, Bojong Gede-Salebenda, Yasmin-Semplak, dan Cileunyi-Sumedang-Dawuan. Sementara itu, proyek yang masuk kategori tier 2 belum bisa dibeberkan oleh perseroan.

“Sumber pendanaan banyak, salah satunya dari pasar modal kita mau menerbitkan project bond,” jelasnya.

Shadik mengatakan rencana penerbitan project bond masih dalam tahap pengakajian. Skema tersebut menjadi salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan oleh CMNP.

Penerbitan project bond, sambungnya, akan tergantung dari persetujuan pengerjaan proyek tier 2. Pasalnya, belanja modal yang digelontorkan oleh CMNP tahun ini sepenuhunya untuk mendanai pengerjaan proyek jalan tol.

Dalam paparan publik, Rabu (31/1), tercatat laba bersih CMNP terus mengalami pertumbuhan setiap tahunnya sejak 2013-2017. Keuntungan yang dibukukan setiap tahunnya yakni Rp350 miliar (2013), Rp411 miliar (2014), Rp453 miliar (2015), Rp508 miliar (2016), dan Rp677 miliar (2017).

Pada 2017, volume transaksi harian di ruas Jakarta Inner Urban Toll (JIUT) sebesar 299.260. Jumlah itu naik tipis dibandingkan dengan 2016 sebesar 249.975.

Total pendapatan yang didapat perseroan dari ruas tol tersebut pada tahun lalu senilai Rp1,10 triliun. Pencapaian tersebut naik tipis dari 2016 senilai Rp1,09 triliun.

Sementara itu, dari ruas Waru-Juanda, CMNP mendapatkan volume transaksi sebanyak 48.205. Dari jumlah tersebut, perseroan mendapatkan pendapatan Rp140 miliar. 

Pada penutupan perdagangan, Rabu (31/1), harga saham CMNP ditutup melemah 25 poin atau terkoreksi 1,57% ke level Rp1.570 per lembar. Kendati demikian, secara year on year, harga menguat 7,20%.

Perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 1995 itu kini memiliki kapitalisasi pasar Rp5,25 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper