Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk., (UNSP) berencana melakukan konversi utang menjadi saham senilai Rp338,43 miliar.
Direktur Utama Bakrie Sumatera Plantations Bayu Irianto menyampaikan, perusahaan akan melakukan penerbitan saham dalam rangka Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Bertindak sebagai pembeli siaga ialah 5 kreditur perseroan dengan jumlah total pinjaman yang akan dikonversi menjadi saham sebesar Rp338,43 miliar.
Kelima kreditur tersebut ialah Indo Alam Resources Pte. Ltd. (IAR) dengan utang yang akan dikonversi menjadi saham senilai Rp130,95 miliar, PT Mateo Sagraha Atlantis (MSA) Rp67,08 miliar, PT Lingga Manik (LM) Rp12,07 miliar, Leonard Djalali (LD) Rp58,33 miliar, dan Loh Thim Fatt (LTF) Rp69,99 miliar.
Berdasarkan peraturan BEI, harga pelaksanaan merupakan rata-rata 25 hari sebelum iklan pemanggilan RUPSLB. Oleh karena itu, harga pelaksanaan konversi utang menjadi saham ialah Rp182,6 per saham.
Dampak konversi utang menjadi saham membuat ekuitas perseroan per September 2017 mengalami peningkatan menjadi Rp846,21 miliar dari sebelumnya Rp507,78 miliar.
Baca Juga
Liabilitas jangka pendek berkurang menuju Rp11,08 triliun dari sebelumnya Rp11,29 triliun, sedangkan liabilitas jangka panjang menjadi Rp2,54 triliun dari sebelumnya Rp2,67 triliun.
Penurunan utang yang diiringi dengan kenaikan ekuitas ini memperbaiki rasio utang perseroan terhadap aset menjadi 94% dari sebelumnya 96%. Adapun rasio lancar perusahaan meningkat menuju 0,13x dari sebelumnya 0,12x.
“Setelah penambahan modal dari Rencana Transaksi Perseroan menjadi efektif maka persentase kepemilikan dari pemegang saham lain akan mengalami penurunan (dilusi),” papar Bayu dalam keterbukaan informasi, Selasa (30/1/2018).