Bisnis.com, JAKARTA—Emiten perkebunan PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk., (SSMS) menerbitkan obligasi global sebesar US$300 juta di bursa Singapura.
Dalam keterbukaan informasi, Kamis (25/1/2018), manajemen SSMS menyampaikan entitas anak perseroan yakni SSMS Plantation Holding Pte. Ltd., menerbitkan obligasi senilai US$300 juta. Surat utang itu telah dicatatkan dan diperdagangkan di SGX-ST pada 24 Januari 2018.
Jatuh tempo pembayaran surat utang ialah pada 2023. Adapun, pembayaran bunga dilakukan setiap 6 bulan mulai 23 Juli 2018 dan berakhir pada 23 Januari 2023.
"Persentase bunga ditetapkan 7,75% per tahun," papar manajemen.
Dana bersih hasil penerbitan surat utang setelah dikurangi biaya dan komisi underwriting dan pengeluaran lainnya, akan digunakan untuk keperluan pembiayaan kembali utang bank jangka panjang.
Perseroan juga akan berinvestasi dalam konservasi hutan di Indonesia, serta menggunakan dana hasil obligasi untuk keperluan perusahaan secara umum.
Investor Relation SSMS Arie Pardosi menuturkan, selain untuk memperbaiki struktur permodalan, emisi global bond mendukung langkah perseroan semakin dikenal di mancanegara.
“Visi kita menjadi salah satu perusahaan perkebunan kelas dunia. [Obligasi global] ini menjadi salah satu jalan supaya lebih dikenal dunia,” uturnya saat dihubungi Bisnis.com, Kamis (11/1/2018).
Berdasarkan catatan Bisnis.com, rencana SSMS menerbitkan obligasi global sudah disuarakan sejak Februari 2017.
Direktur Keuangan Sawit Sumbermas Sarana Nicholas J.Whittle pada akhir Desember 2017 mengatakan, rencana penerbitan obligasi global memang sangat bergantung kepada kondisi pasar obligasi dunia dan perekonomian dunia.
“Perusahaan tetap akan menerbitkan obligasi global,” kata Nicholas dalam paparan publik, Kamis (28/12/2017).