Bisnis.com, JAKARTA—Emiten tambang batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk., (MBAP) menggunakan mayoritas dana hasil penawaran umum perdana atau IPO untuk pengembangan pelabuhan anak perusahaan.
Direktur Utama MBAP Ridwan menyampaikan, dalam aksi IPO pada 10 Juli 2014, perusahaan menawarkan 122,73 juta lembar saham dengan harga Rp300 per lembar. Jumlah hasil penawaran umum ialah Rp159,54 miliar.
"Dikurangi dengan biaya penawaran umum sebesar Rp6,02 miliar, perseroan mendapatkan hasil bersih penawaran umum sejumlah Rp153,52 miliar," paparnya dalam siaran pers hari ini, Senin (15/1/2018).
Entitas anak perusahaan menggunakan dana IPO lebih besar, yakni sekitar 58,50%. Rinciannya, 48,04% atau Rp73,75 miliar dana tersebut digunakan untuk pengembangan fasilitas pelabuhan entitas anak, dan 10,46% atau Rp16,06 miliar untuk overhaul dan penggantian peralatan.
Di MBAP sendiri, 35% atau Rp53,73 miliar dari dana IPO dialokasikan bagi modal kerja perseroan, 6,12% atau Rp9,39 miliar untuk pembangunan fasilitas kantor, dan 0,38% atau Rp583,37 juta untuk pengembangan laboraturium.
Sementara itu, terkait kinerja keuangan, per September 2017 perusahaan sudah merealisasikan produksi batu bara sejumlah 2,85 juta ton, atau 71% dari target full year 4 juta ton.
Dari produksi itu, MBAP mengantongi penjualan sebesar US$203,61 juta (Rp2,75 triliun), naik 55,07% year on year (yoy) dari kuartal III/2016 senilai US$131,30 juta (Rp1,77 triliun). Adapun laba bersih melonjak 211,77% yoy menuju US$54,84 juta (Rp740,08 miliar) dari sebelumnya US$17,59 juta (Rp237,30 miliar).