Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

APEX: Prospek Industri Jasa Pengeboran 2018 Diharapkan Membaik

PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) mengharapkan prospek industri jasa pengeboran pada tahun ini semakin membaik seiring dengan meningkatnya asumsi investasi di industri hulu minyak dan gas bumi.
PT Apexindo Pratama Duta/apexindo.com
PT Apexindo Pratama Duta/apexindo.com

Bisnis.com, JAKARTA – PT Apexindo Pratama Duta Tbk. (APEX) mengharapkan prospek industri jasa pengeboran pada tahun ini semakin membaik seiring dengan meningkatnya asumsi investasi di industri hulu minyak dan gas bumi.

Corporate Secretary PT Apexindo Pratama Duta Tbk. Frieda Salvantina mengungkapkan perseroan berharap agar industri minyak dan gas bumi pada tahun ini bisa kebih baik dan lebih aktif dibandingkan dengan 2017.

Hal tersebut, lanjutnya, sesuai dengan data dari Ditjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral bahwa rencana investasi migas pada 2018 akan lebih baik dari 2017.

“Kami berharap kenaikan rencana investasi migas akan mendorong semakin banyaknya kegiatan eksplorasi dan produksi seshingga pada akhirnya ikut mendukung aktifnya kegiatan pengeboran,” katanya saat dihubungi, Rabu (10/1/2018).

Pada akhir 2017, perseroan hanya menyisakan 4 rig yang masih stand by dan sebagian besar besar lainnya telah digunakan untuk pengeboran. Dalam keterbukaan informasi, Rabu (9/1/2018), menunjukkan ada dua rig darat perseroan yang stand by, yakni Rig 8 dan Rig 14. Sementara, rig laut yang masih stand by adalah Raisis 102 dan Raissa 103.

Padahal, berdasarkan data perseroan per 31 Maret 2017, sejumlah rig masih dalam posisi stand by untuk proyek-proyek selanjutnya yang didominasi oleh rig onshore. Dimana terdapat 6 rig onshore yang tengah stacked dan ada 3 rig offshore yang tengah stand by.

Frieda berpendapat, perseroan saat ini masih selalu berusaha memaksimalkan kesempatan yang ada untuk rig yang masih stand by. Perseroan, lanjutnya, memantau semua peluang yang ada baik di industri migas maupun di industri geothermal.

“Tergantung opportunity yang ada,” katanya.

Kendati demikian, pada tahun ini perseroan masih memasang strategi konversatif. Hal tersebut terlihat dari nilai alokasi belanja modal (capital expenditure/capex) pada tahun ini yang direncanakan sama dengan tahun lalu sebesar US$14 juta.

Menurutnya, capex pada tahun ini akan dialokasikan untuk perawatan rig-rig perseroan. Perseroan juga belum memiliki rencana untuk menambah rig-rig baru.

“Perseroan fokus untuk memaksimalkan utilisasi dari rig-rig saat ini yang belum mendapatkan pekerjaan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper