Bisnis.com, NEW YORK - Setelah jatuh 5 sesi beruntun, harga minyak rebound lebih dari 2% pada penutupan perdagangan akhir pekan seiring dengan berkurangnya produksi AS dan rencana perpanjang perjanjian OPEC.
Pada penutupan perdagangan Jumat (17/11/2017), harga minyak WTI kontrak teraktif Desember 2017 naik 2,56% atau 1,41 poin menjadi US$56,55 per barel. Dalam waktu yang sama, minyak Brent kontrak teraktif Januari 2018 memanas 2,22% atau 1,36 poin menuju US$62,72 per barel.
Analis Price Futures Group Phil Flynn menuturkan, harga minyak memanas di tengah ekspektasi akan diperpanjangnya periode pemangkasan produksi OPEC dan non-OPEC. Kesepakatan tersebut sebelumnya dilaksanakan pada Januari 2017 sampai dengan Maret 2018.
Diperkirakan pemangkasan produksi sekitar 1,8 juta barel per hari (bph) itu akan diperpanjang melebihi Maret 2018. Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengungkapkan kesepakatan tersebut akan dibahas dalam rapat OPEC pada 30 November 2017.
"Komentar OPEC memberi jaminan akan adanya pengurangan suplai lebih banyak ke depan," tutur Flynn sepert dikutip dari Reuters, Sabtu (18/11/2017).
Selain itu, harga minyak memanas karena prospek berkurangnya pasokan AS, sebagai produsen ketiga terbesar di dunia. Pipa Keystone milik TransCanada Corp pada Kamis (16/11/2017) dengan kapasitas produksi 590.000 bph ditutup setelah terjadi kebocoran.