Bisnis.com, JAKARTA - Mata uang euro masih mengalami penguatan meski pernyataan Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi pada Jumat (17/11/2017) bernada dovish.
Pada penutupan perdagangan Jumat (17/11/2017), mata uang euro (EUR) menguat 0,17% atau 0,0020 poin menjadi 1,1790 per dolar AS. Dalam waktu yang sama, indeks dolar AS (DXY) tergelincir 0,29% atau 0,27 poin menjadi 93,662.
Seamus Mac Gorain, fixed income portfolio manager JPMorgan Asset Management, mengatakan sebetulnya sulit untuk melihat EUR bergerak lebih tinggi. Pasalnya, pernyataan Draghi semakin menjauhi sentimen hawkish.
Baca Juga
Pada Jumat (17/11/2017) waktu setempat, Draghi dalam pidatonya menyampaikan inflasi lima tahunan yang menajdi indikator inflasi jangka panjang muncur dari level tertinggi 8 bulan terakhir menjadi 1,7%.
Menurutnya, ekonomi zona Eropa masih bergantung kepada kredit murah. Oleh karena itu, ECB akan memperpanjang program pembelian obligasinya untuk meningkatkan biaya pinjaman.
"Komentar Draghi membuat EUR sulit meningkat lebih tinggi," papar Mac Gorain seperti dikutip dari Reuters.