Bisnis.com, NEW YORK - Bursa Amerika Serikat pada penutupan perdagangan Jumat (17/11/2017) waktu setempat melesu seiring dengan sikap investor yang mempertimbangkan kelanjutan rencana program pemangkasan pajak perusahaan.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (18/11/2017), investor sebelumnya berharap banyak pengurangan tagihan pajak dapat meningkatkan pendapatan emiten yang melantai di sejumlah bursa AS. Sentimen ini kemudian memicu pasar saham mencapai rekor tertinggi beberapa kali.
Pada Kamis (16/11/2017), sebetulnya anggota kongres menyetujui paket pemotongan pajak yang diusung oleh Presiden AS Donald Trump. Namun, perdebatan terjadi di senat, terutama dari Partai Republik yang notabene mengusung Trump dalam Pilpres AS tahun lalu.
Sebuah survei di Reuters menunjukkan hampir dua per tiga dari 60 ekonom menyampaikan Rancangan Undang-Undang (RUU) pemangkasan pajak perusahaan tidak akan disahkan tahun ini.
Chief executive officer Longbow Asset Management Jake Dollarhide menyampaikan, ada ketakutan di pasar program pemangkasan pajak tidak akan berjalan.
"Padahal minggu ini dimulai dengan banyak optimisme reformasi pajak perusahaan akan berjalan mulus. Namun, kita mengakhiri minggu ini dengan kondisi menggantung," paparnya.
Baca Juga
Semalam, Dow Jones Industrial Average turun 100,12 poin atau 0,43% menjadi 23.358,24. Indeks S&P 500 merosot 6,79 poin atau 0,26% menjadi 2.575,85. Nasdaq Composite juga meluncur 10,50 poin atau 0,15% menuju 6.782,79.
Indeks S&P 500 telah reli lebih dari 15% sepanjang 2017, didukung oleh pendapatan perusahaan dan data ekonomi lainnya yang solid. Pendapatan perusahaan per kuartal III/2017 diperkirakan naik 8,2% menurut Reuters.
Abercrombie & Fitch melonjak 23,9% dan Gap naik 7,0% setelah kedua perusahaan ini melaporkan hasil pendapatan yang melampaui perkiraan.
Saham peritel olahraga juga melonjak karea pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. Foot Locker melonjak 28,2%, Shoe Carnival naik 29,7%, dan Hibbett Sports naik 15,2%.
Saham Twenty-First Century Fox juga naik 6,2% setelah dua orang yang mengetahui situasi tersebut mengatakan bahwa Comcast dan Verizon tertarik untuk membeli bagian-bagian dari studio dan operasinya di TV.
Pada perdagangan Jumat, sekitar 6,3 miliar saham berpindah tangan di bursa AS, di bawah rata-rata 6,8 miliar harian selama 20 sesi terakhir.