Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham acuan Korea Selatan tetap tertekan pada akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Selasa (14/11/2017), sejalan dengan pelemahan 351 saham.
Indeks Kospi ditutup melemah 0,15% atau 3,71 poin di level 2.526,64, setelah dibuka dengan kenaikan 0,09% atau 2,20 poin di posisi 2.532,55. Adapun pada perdagangan Senin (13/11), Kospi ditutup melemah 0,50% atau 12,60 poin di level 2.530,35.
Sebanyak 343 saham menguat, 351 saham melemah, dan 67 saham stagnan dari 761 saham yang diperdagangkan di indeks Kospi pada akhir perdagangan hari ini.
Sejumlah saham terpantau membebani pergerakan Kospi, di antaranya Lotte Confectionery Co. Ltd./New (-0,87%), Jeil Pharmaceutical Co. Ltd. (-0,85%), dan Orion Corp./Republic of Korea (-1,21%).
Di sisi lain, saham Miwon Specialty Chemical Co.Ltd/New dan KyungDong City Gas Co. Ltd. yang masing-masing menguat 5,37% dan 1,59% berada di antara deretan saham yang bergerak positif dan membatasi pelemahan Kospi.
Sementara itu, nilai tukar won hari mampu membukukan rebound dengan ditutup menguat 0,22% atau 2,51 poin di posisi 1.118,14 per dolar AS. Rebound won hari ini sekaligus mengakhiri pelemahan selama empat hari berturut-turut sebelumnya.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis Kementerian Keuangan Korea Selatan, seperti dilansir Bloomberg, Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan bahwa ekonomi Korsel akan tumbuh 3,2% pada 2017 dan 3% pada 2018.
Prediksi tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan pernyataan IMF sebelumnya bahwa ekonomi Korsel akan tumbuh 3% tahun ini.
Potensi tingkat pertumbuhan disebut telah turun dari 7% pada awal 1990an menjadi di bawah 3% akibat demografis yang merugikan serta pertumbuhan produktivitas yang melambat. Kebijakan fiskal perlu ditujukan menjadi lebih berekpansi secara signifikan demi mendukung pertumbuhan.
Pergerakan Indeks KOSPI
Tanggal | Level | Perubahan |
14/11/2017 | 2.526,64 | -0,15% |
13/11/2017 | 2.530,35 | -0,50% |
10/11/2017 | 2.542,95 | -0,30% |
9/11/2017 | 2.550,57 | -0,07% |
Sumber: Bloomberg