Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pekan ini Euro Diproyeksi Bearish

Mata uang euro mulai menguat setelah sempat tertekan akibat memanasnya ketegangan geopolitik di Catalonia, Spanyol dan kebijakan European Central Bank (ECB) untuk memperpanjang waktu pembelian obligasi.
Mata uang Euro/Istimewa
Mata uang Euro/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Mata uang euro mulai menguat setelah sempat tertekan akibat memanasnya ketegangan geopolitik di Catalonia, Spanyol serta kebijakan European Central Bank (ECB) untuk memperpanjang waktu pembelian obligasi.

Pada perdagangan Senin (30/10) pukul 13.33 WIB, euro menguat 0,0007 poin atau 0,06% menjadi 1,1615 per dolar AS. Adapun pada penutupan perdagangan Jumat (27/10), EUR/USD merosot pada level 1,1608 per dolar AS dari level sebelumnya 1,1651 per dolar AS.

Monex Investindo Futures dalam publikasi risetnya hari ini menyampaikan, ketidakpastian politik di Spanyol setelah dukungan kemerdekaan dari parlemen Catalonia telah menjadi beban bagi mata uang euro. Adapun sikap dovish pasar terhadap kebijakan ECB juga turut melemahkan euro.

Sebelumnya, pada Jumat (27/10) parlemen Catalonia mendeklarasikan kemerdekaannya terhadap pemerintah Madrid yang berakibat pada pembubaran pemerintahan Catalonia. Kondisi geopolitik ini membuat kawasan Uni Eropa menjadi tidak stabil.

Euro juga mengalami tekanan lantaran kebijakan ECB untuk memperpanjang pembelian obligasi hingga September 2018 di samping mengurangi bulanannya hingga 30 miliar dimulai pada Januari 2018. Kebijakan ini direspon dovish oleh pelaku pasar.

“Euro dalam jangka pendek menguji support di 1.1560 per dolar AS sebelum menguji support kuat di 1.1500 per dolar AS,” papar tim analis Monex.

Pada publikasi riset lainnya, Asia Trade Point Futures (ATPF) dalam Weekly Market Outlook menyampaikan, mata uang euro akan mengalami bearish selama sepekan ini.

“Euro pada pekan ini akan mengalami bearish dengan rentang harga mata uang dalam sepekan berkisar pada 1.14619 –1.18357 per dolar AS,” kata ATPF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Editor : Ana Noviani

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper