Bisnis.com, JAKARTA--Emiten properti, PT Plaza Indonesia Realty Tbk. (PLIN) melakukan penambahan utang hingga US$50 juta.
Sekretaris Perusahaan Plaza Indonesia Realty Fitri Irmawati mengungkapkan, perseroan telah meneken amendment and statement agreement dengan PT CIMB Bank Benhard Singapore Branch dan PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA). Dua lembaga ini berperan sebagai para penerima mandat pengatur dan pengelola pembukuan utama.
Sementara itu, Qatar National Bank (Q.P.S.C) Singapore Branch, Woori Bank Singapore Branch dan PT Bank Negara Indonesia (Perseroa) dan Pengelola Pembukuan Utama secara bersama-sama.
"Amendment dan restatement agreement ini merupakan perubahan atas facility agreement 16 Januari 2017 dan menambahkan fasilitas pinjaman sebesar US$50 juta sehingga fasilitas pinjaman menjadi US$180 juta dan Rp600 miliar," tulis Fitri dalam keterbukaan informasi, Senin (23/10/2017).
Dalam laporan keuangan Juni 2017, emiten bersandi saham PLIN memiliki pinjaman bank jangka pendek mencapai Rp189,28 miliar. Sementara itu, pinjaman bank jangka panjang setelah dikurangi jangka pendek mencapai Rp1,8 triliun.
Adapun total pinjaman bank perseroan hingga Juni 2017 hampir mencapai Rp2 triliun, atau sekitar Rp1,98 triliun. Adapun kas dan setara kas Plaza Indonesia Realty mencapai Rp317,09 miliar.
Hingga Juni 2017, PLIN membukukan pendapatan senilai Rp780,3 miliar, tergerus 4,55% dari posisi Rp817,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan PLIN pun berimbas pada raihan laba.
Sepanjang semester I/2017, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp148,8 miliar, tergerus 34% dari posisi Rp227,91 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.