Bisnis.com, JAKARTA—Emiten komponen otomotif PT Nipress Tbk. membukukan peningkatan pendapatan tipis 4,46% year on year pada semester pertama tahun ini menjadi senilai Rp534 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2017 yang terbit Senin (9/10/2017), pendapatan perseroan tersebut meningkat dibandingkan capaian pada periode yang sama tahun lalu Rp511 miliar.
Secara umum, kinerja emiten dengan kode saham NIPS ini tumbuh positif sepanjang tahun ini. Kendati beban penjualan dan beban umum perseroan meningkat cukup signifikan, tetapi perseroan juga membukukan peningkatan penghasilan bunga dan keuangan yang tinggi.
Beban penjualan perseroan meningkat 41,16% menjadi Rp20,68 miliar dari Rp14,65 miliar, sementara beban umum dan administrasi meningkat 52,6% menjadi Rp26,46 miliar dari Rp17,34 miliar. Di sisi lain, keuntungan selisih kurs sangat tipis, turun dari Rp10,18 miliar tahun lalu menjadi hanya Rp1,24 miliar.
Hal ini menyebabkan laba usaha perseroan justru turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu, meskipun top line meningkat. Laba usaha perseroan tercatat senilai Rp51,67 miliar, turun 18,6% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp63,47 miliar.
Untungnya, penurunan beban usaha ini bisa dikompensasikan oleh turunnya bekan bunga dan keuangan, serta meningkatnya penghasilan bunga dan keuangan. Beban bunga dan keuangan turun sekitar Rp2 miliar, sementara penghasilan bunga dan keuangan meningkat tajam dari Rp83 juta menjadi Rp22 miliar.
Baca Juga
Alhasil, laba sebelum pajak perseroan mencapai Rp50,78 miliar, meningkat 33% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp38,25 miliar. Laba bersih perseroan tercatat senilai Rp38,2 miliar, meningkat 35,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp28,2 miliar.
Dengan capaian tersebut, laba per saham dasar perseroan adalah senilai Rp23, sementara pada periode yang sama tahun lalu Rp17 per saham.
Dengan perbaikan kinerja ini, kas perseroan meningkat 10% dari Rp56,29 miliar pada akhir tahun lalu menjadi Rp61,89 miliar pada akhir Juni tahun ini. Total aset perseroan adalan senilai Rp1,83 triliun, dengan porsi liabilitas 52%.