Bisnis.com, JAKARTA – Indeks saham acuan Hong Kong melonjak ke level tertingginya dalam 27 bulan pada akhir perdagangan hari ini, Senin (18/9/2017), mengekor pergerakan bursa saham Asia serta ditopang data pinjaman di China yang lebih kuat dari pada ekspektasi.
Indeks Hang Seng ditutup menguat 1,27% atau 352,18 poin di 28.159,77, setelah dibuka dengan kenaikan 0,59% atau 163,78 poin di posisi 27.971,37.
Penguatan tersebut mendukung optimisme di seluruh kawasan regional yang sekaligus mendorong bursa saham Asia ke level tertinggi sejak akhir 2007.
Dilansir Reuters, data pinjaman bulan Agustus yang dirilis setelah penutupan pasar pada hari Jumat, menunjukkan bahwa bank-bank di China memperluas lebih banyak kredit dari yang diperkirakan, didukung oleh permintaan dari pembeli rumah dan perusahaan.
Para investor pun menanamkan uang mereka ke perusahaan-perusahaan pengembang China yang terdaftar di Hong Kong, didorong keyakinan yang juga diperkuat oleh data harga rumah yang tidak menunjukkan tanda-tanda koreksi besar meski pemerintah China melancarkan tindakan pendinginan.
Sebanyak 37 saham menguat, 11 saham melemah, dan 2 saham stagnan dari 50 saham yang diperdagangkan di Hang Seng hari ini.
Indeks yang melacak pergerakan perusahaan pengembang daratan utama China melonjak lebih dari 4% hari, ditopang penguatan saham Country Garden, China Vanke, dan China Evergrande.
Saham emiten finansial dan teknologi informasi juga naik tajam, masing-masing sebesar 1,3% dan 2,1%.
Saham Geely Automobile Holdings Ltd. yang melonjak 7,71% memimpin penguatan saham pada indeks Hang Seng di akhir perdagangan, diikuti China Resources Land Ltd. (+7,14%) dan AAC Technologies Holdings Inc. (+5,01%).