Bisnis.com, JAKARTA--PT Modern Internasional Tbk. bakal menutup seluruh gerai 7-Eleven di bawah manajemen anak usahanya PT Modern Sevel Indonesia mulai 30 Juni 2017.
Hingga akhir 2016, masih ada 161 gerai Sevel Eleven yang beroperasi.
Direktur Modern Internasional Chandra Wijaya menuturkan penutupan seluruh gerai 7-Eleven disebabkan oleh keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perseroan untuk menunjang kegiatan operasional gerai 7-Eleven.
Keterbatasan sumber daya tersebut terjadi setelah batalnya rencana akuisisi aset dan bisnis 7-Eleven dari PT Modern Sevel Indonesia kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia.
"Per 30 Juni 2017, seluruh gerai 7-Eleven di bawah manajemen PT Modern Sevel Indonesia yang merupakan salah satu entitas anak perseroan akan menghentikan kegiatan operasionalnya," tulis Chandra dalam keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia yang dikutip Jumat (23/6).
Atas keputusan perseroan untuk menutup seluruh gerai 7-Eleven, emiten berkode saham MDRN ini akan menindaklanjuti hal-hal material sesuai dengan peraturan dan hukum yang berlaku dan akan diselesaikan secepatnya.
Baca Juga
Pada 5 Juni 2017, MDRN mengumumkan pembatalan rencana penjualan dan transfer bisnis restoran dan convenience store 7-Eleven kepada anak usaha PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk., CPRI.
Dalam keterbukaan informasi kepada BEI, Chandra menuturkan perseroan melalui entitas anak PT Modern Sevel Indonesia batal menjual segmen bisnis rstoran dan convenience store dengan merek waralaba 7-Eleven beserta aset-aset yang menyertainya kepada PT Charoen Pokphand Restu Indonesia entitas anak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk.
"Pembatalan terjadi karena tidak tercapainya kesepakatan atas pihak-pihak yang berkepentingan," tulisnya dalam keterbukaan informasi, Senin (5/6).
Sebelumnya, kedua entitas menandatangani conditional sales purchase agreement (CSPA) penjualan aset dan bisnis 7-Eleven pada 19 April 2017. Dalam dokumen CSPA, rencana transaksi itu disepakati senilai Rp1 triliun.