Bisnis.com, JAKARTA – PT AKR Corpindo Tbk. (AKRA) bakal menggunakan dana hasil obligasi penawaran umum berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 untuk modal kerja pembelian segmen distribusi perdagangan bahan bakar minyak dan bahan kimia dasar.
Suresh Vembu, Direktur & Corporate Secretary AKR Corporindo mengatakan perekonomian Indonesia mulai menunjukkan adanya pembaikan khususnya unduk industri pertambangan batu bara. Akibatnya, lanjutnya, permintaan bahan bakar minyak dari pertambangan batu bara juga meningkat.
Pada tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan volume bahan bakar minyak bisa mencapai 13% hingga 15%. Sementara, lanjutnya, pada sisi lain tren hanya minyak mentah dan produk bahan bakar minyak mulai menunjukkan adanya penaikan.
Oleh karena itu, perseroan pada tahun ini melakukan penawaran umum berkelanjutan I Tahap I Tahun 2017 dengan nilai sebanyak-banyaknya Rp1 triliun. Dimana penerbitan surat utang tersebut merupakan bagian dari PUB I senilai total Rp2 triliun.
“Dana hasil obligasi murni untuk modal kerja, untuk pembelian bahan baku dan bahan bakar minyak. Tahun ini kami meningkatkan volume karena permintaan terus naik. Selain itu, harga minyak juga naik. Oleh karena itu kami menerbitkan obligasi ini untuk memperkuat balance sheet,” katanya, dalam konferensi pers Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan I AKR Corpindo Tahap I Tahun 2017, Senin (8/5/2017).
Suresh menegaskan dana hasil obligasi tersebut hanya digunakan untuk modal kerja. Sementara untuk kerjasama dengan BP sama sekali tidak menggunakan dana dari hasil obligasi tersebut.
Adapun, perseroan kini memiliki lima lini bisns yaitu distribusi bahan bakar minyak (BBM), distribusi bahan kimia dasar, jasa logistik, Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) serta pabrikan.
Pada distribusi BBM, AKR Corpindo telah memasok BBM ke industri selama lebih dari 10 tahun dan masu ke distribusi ritel dengan 129 stasiun pengisian bahan bakar. Untuk distribusi kimia dasar, perseroan telah memiliki pengalaman lebih dari 50 tahun dengan produk utama berupa caustic, soda, soda ash, methanol, pvc dan hydrochloric acid.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
