Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Saudi Aramco Tunjuk HSBC Sebagai Penasihat IPO

HSBC Holdings Plc. secara resmi ditunjuk sebagai penasihat aksi penawaran umum perdana (IPO) Saudi Aramco, yang rencananya akan dilakukan pada tahun depan.
Saudi Aramco/Reuters
Saudi Aramco/Reuters

Bisnis.com, HONG KONG— HSBC Holdings Plc. secara resmi ditunjuk sebagai penasihat aksi penawaran umum perdana (IPO) Saudi Aramco, yang rencananya akan dilakukan pada tahun depan.

Chief Executive HSBC Stuart Gulliver mengatakan, keputusan itu telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham perusahaan di Hong Kong. Pernyataan Gulliver tersebut menjadi penegas isu yang tersebar selama ini, bawah HSBC akan menjadi penasihat aksi IPO Aramco.

“Kita telah mendapatkan mandate untuk ikut serta dalam proses aksi korporasi dengan nilai terbersar di dunia,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (25/4/2017).

HSBC sendiri nantinya akan bergabung dengan perusahaan keuangan lainnya seperti JPMorgan Chase & Co dan Morgan Stanley, yang telah ditunjuk terlebih dahulu oleh Aramco.

Seperti diketahui, Pemerintah Arab Saudi berencana menjual 5% kepemilikan saham dari Saudi Aramco pada 2018. Dalam hal ini, pemerintah menargetkan aksi korporasi tersebut pada semester II/2018. Aksi penawaran umum perdana (IPO),tersebut rencananya akan menggunakan skema dual listing.

Dengan nilai kapitalisasi perusahaan yang mencapai US$2 triliun, penjualan 5% saham perusahaan akan membuat perusahaan yang berbasis di Dhahran ini akan meraup dana US$100 miliar. Apabila tercapai, jumlah itu akan menjadi rekor tersendiri dalam aksi korporasi dunia.

Adapun, pascakunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ke China bulan lalu. Salah satu perushaaan Negeri Panda tertarik untuk ikut serta dalam proses aksi penawaran perdana Saudi Aramco.

Salah satu sumber Reuters mengatakan, China Investment Corp akan menjadi konsorsium yang akan menghimpun dana dalam penawaran saham perdana Saudi Aramco. Selain itu China National Petroleum Corp juga dikabarkan ingin ikut serta dalam aksi korporasi tersebut.

China disebut sebagai salah satu negara potensial untuk menawarkan 5% saham Saudi Aramco. Bursa saham Hong Kong dikabarkan menjadi tempat potensial untuk menajring investor dari China.

Adapun, ketertarikan untuk ikut serta dalam proses aksi korporasi perusahaan minyal terbesar di Arab Saudi itu juga muncul dari bursa saham London, New York, Singapura dan Tokyo. Seperti diketahui, Arab Saudi berencana melepas 5% sahamnya di Saudi Aramco pada 2018 yang bernilai US$2 triliun.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper