Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja emiten produsen ban pada tahun lalu tumbuh signifikan meski dari sisi penjualan cenderung mengalami stagnasi.
Dari sisi laba rugi, dua emiten ban yakni PT Goodyear Indonesia Tbk. (GDYR) dan PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) sukses membalik posisi rugi bersih pada 2015, menjadi profit. GDYR mengoleksi laba bersih US$1,7 juta, padahal pada 2015 perusahaan tersebut rugi US$0,1 juta.
Sedangkan GJTL menangguk laba sebesar Rp626,6 miliar, melesat dari posisi rugi bersih Rp313,3 miliar pada 2015. Lain hal dengan PT Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) meski telah memperbaiki kinerja masih menderita kerugian sebesar US$0,9 juta, lebih rendah dibandingkan US$19,4 juta pada 2015.
Walau demikian, mayoritas emiten memperoleh pertumbuhan laba rugi berkat efisiensi yang dilakukan. Pasalnya, seperti GDYR malah mengalami penurunan penjualan 0,1%, dari US$154,6 juta pada 2015, menjadi US$154,6 juta.
Sedangkan MASA mencatatkan penjualan sebesar US$229,8 juta, melemah 3% dibandingkan US$237 juta pada 2015. Hanya saja GJTL mampu memetik pertumbuhan tipis 5% dari sisi penjualan.
Direktur PT Multistrada Arah Sarana Tbk. Uthan M Arief Sadikin mengungkapkan dari sisi volume, penjualan pada tahun lalu terjadi peningkatan, terutama ban motor dan ban mobil. “Namun tidak signifikan, karena di luar negeri juga tipis,” katanya kepada Bisnis, Senin (24/4/2017).
Dia membenarkan jika selama tahun lalu, kinerja laba bersih produsen ban di dalam negeri ditopang keberhasilan efisiensi daripada menggenjot permintaan ban. “Dari Multistrada, kami memangkan biaya operasional, dan ini akan terus berlanjut pada tahun ini,” jelas Uthan.
Terutama, katanya, pada tahun lalu biaya bahan baku juga cenderung landai. Uthan meyakini kondisi tersebut akan berlanjut pada tahun ini.