Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aset Safe Haven Laris di Tengah Ketegangan Politik, Harga Emas Menguat

Harga emas Comex kontrak Juni 2017 menguat 0,41% atau 5,20 poin ke US$1.259,10 per ounce pada pukul 17.56 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,23% atau 2,90 poin di posisi 1.256,80.
Emas Comex./.Bloomberg
Emas Comex./.Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan harga emas menguat pada perdagangan, Selasa (11/4/2017), seiring meningkatnya keprihatinan politik dan keamanan global yang mengangkat permintaan logam mulia tersebut sebagai aset safe haven.

Harga emas Comex kontrak Juni 2017 menguat 0,41% atau 5,20 poin ke US$1.259,10 per ounce pada pukul 17.56 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,23% atau 2,90 poin di posisi 1.256,80.

Meningkatnya ketegangan di semenanjung Korea dan Timur Tengah, menyusul serangan Amerika Serikat (AS) terhadap Suriah, bersama dengan agenda pemilihan presiden di Prancis, telah meresahkan para investor.

“Emas mendapatkan dukungan atas adanya ketegangan politik,” ujar analis INTL FCStone Edward Meir, seperti dikutip dari Reuters (Selasa, 11/4/2017).

Kekhawatiran seputar ketegangan dengan Korea Utara dan Suriah juga membebani nilai tukar dolar AS terhadap yen yang mendapat keuntungan sebagai aset safe haven.

Kemungkinan atas aksi militer AS terhadap Korea Utara dalam merespons uji coba persenjataannya mendapat momentum setelah Presiden Donald Trump memerintahkan serangan rudal terhadap Suriah pekan lalu, sebagai pembalasan atas serangan senjata kimia yang membunuh puluhan warga sipil di negara tersebut.

“Pasar telah menjadi lebih hati-hati tentang kebijakan Trump, dengan perhatian terhadap meningkatnya risiko. Pada situasi tersebut, yen mudah untuk dibeli,” ujar Harumi Taguchi, principal economist IHS Markit di Tokyo.

Di sisi lain, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan bank sentral AS tersebut berencana menaikkan tingkat suku bunga acuannya secara bertahap demi melanjutkan pertumbuhan yang sehat tanpa membiarkan ekonomi terlalu panas.

Ia mengatakan tugas bank sentral AS tersebut telah bergeser dari pemulihan ekonomi pascakrisis menuju upaya mempertahankan kemajuan ekonomi.

Permintaan bagi yen sebagai aset safe haven juga meningkat setelah juru bicara Gedung Putih Sean Spicer memperingatkan Suriah untuk menghentikan penggunaan bom terhadap warga sipil.

“Tampaknya sulit bagi yen untuk melemah secara signifikan dari titik ini, melihat sikap Yellen untuk kenaikan suku bunga dengan laju lambat. Sikap kewaspadaan seputar risiko geopolitik menyusul serangan AS ke Suriah juga belum hilang,” ujar Hiroyasu Iida, kepala pusat riset investasi di Aizawa Securities.

Indeks dolar yang mengukur pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau melemah 0,18% atau 0,180 poin ke 100,840 pada pukul 18.48 WIB, setelah kemarin ditutup melemah 0,16% di posisi 101,020.

Pada saat yang sama, nilai tukar yen menguat 0,31% atau 0,34 poin ke 110,60 per dolar AS, setelah kemarin ditutup dengan rebound 0,14% di posisi 110,94.

Sejalan dengan emas, harga perak kontrak Mei 2017 naik 0,11% atau 0,020 poin ke US$17,935 per ounce, setelah dibuka dengan penguatan 0,20% atau 0,035 poin di posisi 17,950.

Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):

Tanggal

Emas kontrak Juni 2017

US$/ounce

Perak kontrak Mei 2017

US$/ounce

11/4/2017

(Pk. 17.56 WIB)

1.259,10 (+0,41%)

17,935 (+0,11%)

10/4/2017

1.253,90 (-0,27%)

17,915 (-1,30%)

7/4/2017

1.257,30 (+0,32%)

18,151 (-0,52%)

6/4/2017

1.253,30 (+0,38%0

18,246 (+0,32%)

5/4/2017

1,248,50 (-0,79%)

18,187 (-0,74%)

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper