Bisnis.com, JAKARTA- PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. atau TPIA mencatatkan pertumbuhan laba yang naik secara drastic year on year pada tahun lalu.
Dikutip berdasarkan laporan keuangan perusahaan yang telah dirilis, Senin (13/3/2017), perusahaan petrokimia terbesar Indonesia itu mencatatkan laba bersih sebesar US$300,1 juta pada tahun lalu. Dengan kinerja tersebut, TPIA menorehkan pertumbuhan luar biasa, mengingat pada periode tahun sebelumnya, laba bersih US$26,3 juta.
Kinerja mengkilap itu terdongkrak akibat peningkatan pendapatan bersih yang diraup perusahaan selama tahun lalu. Kinerja pendapatan bersih pada periode 2016, tercatat sebesar US$1,93 miliar, mengingkat 40% dibandingkan US$1,377 miliar pada tahun sebelumnya.
TPIA memetik pertumbuhan pendapatan bersih berkat volume penjualan yang melonjak. Total volume penjualan pada tahun lalu tercatat 2.024 KT, naik 64% dibandingkan 1.233 KT pada periode 2015.
Keberhasilan TPIA menggenjot volume tersebut dianggap sebagai imbas ekspansi usaha. Pada akhir 2015, terjadi ekspansi terhadap Cracker yang mengungkit kapasitas produksi sebanyak 43%.
Bersamaan dengan kinerja pendapatan bersih, TPIA mencatatkan laba Kotor sebesar US$494,3 juta. Kinerja itu meningkat tiga kali lipat dibandingkan US$145,7 juta pada periode 2015.
Hasilnya, margin Laba Kotor melonjak menjadi 25,6% dari 10,6% y-o-y mencerminkan margin petrokimia yang kuat, selain itu terdapat utilisasi pabrik yang lebih baik dan optimalisasi portofolio produk. Demikian pula, EBITDA 2016 meningkat secara signifikan menjadi US$509,5 juta dari US$154.8 juta di 2015.