Harga Emas Flat, Logam Mulia Diprediksi Goyang Pekan Ini

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas bergerak cenderung flat sepanjang perdagangan hari ini, Selasa (7/3/2017), melayang di atas level terendahnya dalam dua pekan pada perdagangan Jumat, di tengah meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga AS bulan ini.

Harga emas Comex kontrak April 2017 naik hanya 0,01% atau 0,10 poin ke US$1.225,60 per ounce pada pukul 15.13 WIB, setelah dibuka dengan kenaikan 0,02% atau 0,20 poin di US$1.225,70 per ounce.

Laju harga emas turut dipengaruhi oleh rilis data ekonomi AS pekan ini. Menurut survei Reuters, data pekerjaan bulanan AS, termasuk nonfarm payroll, diperkirakan bertambah sebesar 190.000.

Para pedagang pun memprediksikan kenaikan suku bunga AS oleh Federal Reserve pada pertemuan kebijakannya tanggal 14-15 Maret.

“Kami perkirakan logam mulia akan mengalami banyak goncangan sepanjang pekan ini seiring datangnya rilis indikator ekonomi lebih lanjut dari AS, seperti angka pekerjaan untuk bulan Februari pada Jumat serta rapat the Fed pekan depan,” ujar Mihir Kapadia, CEO dan pendiri Sun Global Investments.

Harga emas menyentuh level terendahnya sejak 15 Februari pada Jumat, setelah Gubernur Federal Reserve Janet Yellen menyatakan dapat menaikkan suku bunga acuan apabila data pekerjaan dan inflasi terlihat suportif.

Suku bunga yang lebih tinggi diketahui dapat mendorong dolar AS sekaligus membuat harga komoditas dalam nilai greenback menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Di sisi lain, harga perak kontrak Mei 2017 siang ini terpantau turun 0,07% atau 0,013 poin ke US$17,760 per ounce, setelah dibuka dengan penguatan 0,15% atau 0,027 poin di posisi 17,800.

Sementara itu, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama turun 0,06% atau 0,060 poin ke level 101,580.

Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):

Sumber: Bloomberg