Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kinerja 2016 Positif : Laba ADRO Meroket 119,51%

PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) sukses membukukan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar US$334,62 juta, atau naik 119,51% dari US$152,44 juta pada 2015

Bisnis.com, JAKARTA – PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) sukses membukukan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk sebesar US$334,62 juta, atau naik 119,51% dari US$152,44 juta pada 2015.

Sepanjang 2016, pendapatan usaha perseroan turun 6% menjadi US$2,52 miliar dari US$2,68 miliar pada 2015. Beban pokok pendapatan juga mengalami penurunan sebesar 14% menjadi US$1,84 miliar pada 2016 dari US$2,14 miliar pada 2015.

Presiden Direktur dan Chief Executive Officer ADRO Garibaldi Thohir mengatakan pihaknya sukses mencetak kinerja keuangan yang solid di tengah kondisi pasar batubara yang bergejolak.

Dia mengungkapkan pencapaian perseroan pada 2016 juga menunjukkan kesuksesan untuk mendapatkan penyelesaian keuangan atau financing close oleh kedua proyek PLTU kami, yakni pembangkit PT Bhimasena Power Indonesia yang berkapasitas 2x1000 megawatt (MW) dan pembangkit PT Tanjung Power Indonesia yang berkapasitas 2x100 MW, serta akuisisi mayoritas terhadap deposit batubara kokas di Kalimantan Tengah dan Timur.

Selain itu, lanjutnya, penerbitan saham baru PT Adaro Indonesia kepada EGAT International Company Limited menciptakan kemitraan strategis yang akan menciptakan nilai jangka panjang.

“Semua perkembangan ini semakin memperkuat landasan untuk pertumbuhan yang berkelanjutan dari sektor batubara dan energi Indonesia serta memberikan posisi saing dalam jangka waktu yang lebih panjang. Kami percaya bahwa Adaro berada pada waktu dan tempat yang tepat untuk memanfaatkan momentum ini,” katanya dalam keterangan resminya, Selasa (7/3/2017) malam.

Adapun, sepanjang 2016, Adaro juga mencatatkan harga jual rata-rata 8% lebih rendah ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya, kendati volume penjualan batu bara sedikit mengalami kenaikan menjadi 54,1 juta ton pada 2016.

Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) perusahaan, produksi batu bara perseroan pada 2016 ditetapkan sebesar 52 juta ton hingga 54 juta ton. Sementara, pencapaian produksi perseroan pada tahun lalu sebesar 52,6 juta ton, termasuk 200.000 ton dari Adaro Metcoal (AMC).

Padahal rasio pengupasan (stripping ratio) pada 2016 mengalami penurunan menjadi 4,45x atau sedikit lebih rendah dari rencana kerja perseroan sebesar 4,71x. Penurunan stripping ratio tersebut disebabkan curah hujan sepanjang tahun lalu yang lebih tinggi dibandingkan rata-rata.

Hanya saja, penurunan stripping ratio tersebut akhirnya mampu menekan beban pokok pendapatan sebesar 14% menjadi US$1,84 miliar pada 2016 dari US$2,14 miliar pada 2015. Selain karena penurunan stripping ratio, penurunan beban pokok pendapatan juga dihasilkan dari upaya-upaya efisiensi yang berkesinambungan serta harga bahan bakar yang lebih rendah dari perkiraan.

Oleh karena itu, untuk memitigasi resiko terkait fluktuasi harga minyak pada tahun yang akan datang, Adaro telah melakukan lindung nilai terhadap sekitar 10% kebutuhan bahan bakarnya di tahun 2017 pada harga yang lebih rendah daripada anggaran.

Adapun, pada tahun ini, ADRO menargetkan produksi pada tahun ini sebesar 52 juta ton hingga 54 juta ton. Target produksi tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun lalu. Hanya saja, pada tahun ini stripping ratio ditargetkan lebih tinggi yakni sebesar 4,85x.

Untuk mendukung upaya tersebut, Adaro menyiapkan belanja modal pada tahun ini antara US$200 juta hingga US$250 juta, dengan EBITDA operasional sebesar US$900 juta hingga US$1,1 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper