Bisnis.com, JAKARTA-- Samuel Sekuritas Indonesia memprediksi tekanan kenaikan obligasi Amerika Serikat atau US Treasury masih akan mempengaruhi pasar surat utang negara (SUN) pada perdagangan hari ini, Jumat (3/3/2017).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta memaparkan di tengah tren kenaikan yield US Treasury dan global, mayoritas yield SUN seri benchmark justru turun. Hal itu juga bahkan terjadi setelah inflasi Februari 2017 diumumkan naik 34 bps sehingga mendekati titik tengah target BI.
Menurutnya, proporsi kepemilikan SUN oleh asing juga terlihat meningkat dalam beberapa hari terakhir. Dengan BI yang juga mulai menutup peluang penurunan BI RR rate, maka hanya perbaikan kondisi fundamental domestik, yakni current account deficit (CAD) dan defisit fiskal yang lebih rendah yang menjadi penyedia sentimen positif bagi pasar SUN.
Adapun, perbaikan fundamental biasanya identik dengan harapan kenaikan peringkat utang oleh lembaga pemeringkat internasional.
"Secara umum. tekanan kenaikan yield global akan bertahan seiring dengan meningkatnya peluang kenaikan FFR target pada FOMC meeting tengah Maret 2017 mendatang sehingga tekanan kenaikan yield SUN juga tak terhindarkan," jelasnya.