Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Trump Tiup Sentimen Positif, Window Dressing Mengganjal

Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (1/3/2017).
Bursa Efek Indonesia./.
Bursa Efek Indonesia./.

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup melemah di akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (1/3/2017).

IHSG ditutup melemah 17,80 poin atau -0,33% ke level 5.368,89 di akhir sesi I perdagangan hari ini. Sepanjang hari, IHSG bergerak di kisaran 5.364,24-5.392,79.

Indeks bertengger di zona merah setelah di awal pembukaan menguat sebesar 2,48 poin ke 5.389,17.

Dari 539 saham yang diperdagangkan, sebanyak 99 saham menguat, 164 saham melemah dan 276 saham stagnan. Adapun, saham PT Matahari Department Store Tbk. (LPPF) menjadi penekan utama pelemahan IHSG hari ini, yakni -5,66%, disusul oleh saham United Tractors yang melemah 2,33%.

Adapun, dari 9 sektor, sebanyak 6 sektor turun dan 3 sektor naik. Sektor perdagangan memimpin pelemahan dengan melemah -1,70%, disusul oleh sektor properti yang turun -0,85%.

Sebagian besar bursa saham Asia Pacific menghijau. Indeks FTSE Strait Timed naik 0,72%, FTSE Malaysia KLCI meningkat 0,21%, SE Thai menguat 0,28% dan indeks Topix naik 1,13%. Kemudian, indeks Nikkei225 juga menguat 1,47% dan indeks Hang Seng Hong Kong meningkat 0,22%.

Hans Kwee, Analis Investa Saran Mandiri mengatakan ada sejumlah sentimen positif yang sebenarnya bisa menjadi pendorong penguatan IHSG.

Pertama, pidato Presiden AS Donald Trump. Dia menilai, ada 3 hal poin penting yang diutarakan oleh Trump yang memberikan efek positif.

Tiga poin penting itu, mulai dari akan digelontorkannya US$1 triliun untuk belanja infrastruktur, kebijakan free trade yang diminta fair, hingga adanya reformasi imigran.

“Belanja infrastruktur tentu positif buat AS, kemudian untuk free trade, dia mengatakan tidak anti dengan free trade atau pasar, hanya strategi yang digunakan harus fair. Terakhir soal reformasi imigran, sebenarnya pada intinya positif untuk penduduk AS, meski kita tahu masalah besar di dunia adalah imigran dianggap merebut orang asli di sana,” jelas Hans kepada Bisnis.com, Rabu (1/3/2017).

Selain sentimen Trump, kedatangan Raja Arab Saudi juga memberikan angin positif. Raja Arab dikabarkan akan berinvestasi di Indonesia yang akan direalisasikan secara bertahap selama 5 tahun. Dia menilai, secara umum ini berdampak positif.

“Komoditas minyak memang tidak seperti dahulu, ini sudah berubah, harga minyak juga tidak sekencang dulu. Ini yang akhirnya membuat mereka harus berinvestasi ke sejumlah negara, termasuk Indonesia,” tambahnya kemudian.

Sentimen positif lainnya adalah rilis inflasi yang memang rendah sehingga berdampak positif bagi perekonomian Indonesia.

Namun ternyata, sejumlah sentimen positif tersebut tidak bisa membuat IHSG menguat di akhir sesi I hari ini. Hans menilai, hal ini lantaran akhir bulan terjadi window dressing dan hari ini investor melakukan aksi profit taking.

“Hari ini lebih ke aksi profit taking karena kemarin akhir bulan. Kemudian, yang membuat melemah adalah pidato Trump yang positif tersebut akan membuat the Fed semakin cepat menaikkan suku bunganya, ini yang dikhawatirkan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper