Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Kamis (16/2/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- Tahun 2016 Laba Bersih ELSA Turun 17,17%
Laba PT Elnusa Tbk (ELSA) turun 17,17% pada periode 2016 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Perseroan berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp310,91 miliar. Nilai tersebut turun 17,17% dibandingkan dengan pencapaian laba 2015 yang senilai Rp375,36 miliar. Penurunan laba bersih tersebut seiring dengan penurunan pendapatan perseroan. Pendapatan perseroan sepanjang 2016 mencapai Rp3,62 triliun atau turun 3,98% dibandingkan dengan pendapatan di 2015 yang senilai Rp3,77 triliun. Beban pokok pendapatan tercatat turun tipis dari Rp3,06 triliun menjadi Rp3 triliun di 2016.
- Divestasi Bisnis Tol Akan Tingkatkan Laba SSIA
Rencana PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) untuk mendivestasikan bisnis tol dengan melepas seluruh saham di operator jalan tol Cikopo-Palimanan akan mengoreksi tingkat laba periode berjalan per September 2016 hingga naik 1.039%. Perjanjian pengikatan jual beli telah ditandatangani pada 26 Januari 2017 antara anak usaha perusahaan yaitu PT Karsa Sedaya Sejahtera dengan PT Astratel Nusantara, anak usaha PT Astra Internasional Tbk (ASII). PPJB tersebut menyepakati pelepasan kepentingan piutang dan 200.728 saham atau setara dengan 45,62% dari total saham yang ditempatkan dan disetor penuh oleh KSS kepada Astratel dengan nilai transaksi sebesar Rp2,34 triliun.
- Anak Usaha LPKR Terbitkan DIRE
PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) melalui anak usahanya PT Bowsprit Asset Management akan melakukan penawaran umum unit penyertaan dana investasi real estat (DIRE) dengan 24,5 miliar unit penyertaan dan harga penawaran Rp100 per unit. Masa penawaran pada 18 Januari hingga 28 Februari 2017. Tanggal pencatatan di BEI pada 8 Maret 2017.
- Penjualan SMGR Pada Januari Turun 0,3% YoY
PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) pada bulan Januari 2017 membukukan total penjualan semen sebesar 2,183 juta ton, turun tipis 0,3% jika dibandingkan penjualan Januari 2016 sebesar 2,189 juta ton. Penjualan ini terdiri dari penjualan domestik sebesar 2,11 juta ton, dan penjualan ekspor sebesar 65.027 ton. Dari penjualan perseroan, penjualan ekspor SMGR yang berasal dari Semen Padang dan Semen Tonasa tercatat naik 91,7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Adapun volume penjualan semen nasional turun 2,23% year on year di bulan Januari menjadi 5,2 juta ton. Tahun ini, SMGR menargetkan penjualan semen bisa naik sekitar 4% menjadi 27,6 juta ton. SMGR juga akan mendorong penjualan regional dan membidik penjualan minimal sebesar 1,5 juta ton.
- PPRO Berencana Tambah Lahan 9 Ha Tahun Ini
Anak perusahaan PT PP (persero) Tbk, PT PP Properti Tbk (PPRO) berencana ekspansi land bank. Perseroan akan menambah lahan sekitar 9 hektar tahun ini. Hingga akhir tahunmenambah land bank hingga 80 hektar. Saat ini, PPRO masih memiliki land bank sekitar 68 hektare. Saat ini perseroan tengah mengincar lahan di dua tempat dengan luasan 30 hektare. Pembelian lahan-lahan tersebut akan dialokasikan dari belanja modal perseroan tahun ini. Sebelumnya, PPRO menyatakan bahwa perseroan menganggarkan belanja modal sebanyak Rp 1,9 triliun.
- SMDR Akan Tambah Dua Terminal Baru Tahun Ini
PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) akan mengoptimalkan bisnis terminal sebagai langkah antisipasi lesunya bisnis pelayaran di tahun ini. Untuk memuluskan ekspansi tersebut, SMDR bersiap menambah dua terminal baru pada tahun ini. Terminal ini akan menambah terminal perusahaan pelayaran logistik ini menjadi enam terminal. Bisnis terminal ini sebenarnya sudah dilimpahkan kepada anak usaha yakni PT Prima Nur Panurjwan, PT Pelabuhan Samudera Palaran, PT Perusahaan Bongkat Muat Tangguh Samudera Jaya, dan PT Samudera Sarana Terminal. Agar pembangunan lancar, SMDR akan menyiapkan belanja modal sebanyak USD 45 juta