Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah jatuh ke level terendah dalam lebih dari dua pekan terakhir menyusul perkiraan kenaikan cadangan minyak mentah AS.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret turun 84 sen ke posisi US$52,17 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara itu, Brent untuk pengiriman April turun 67 sen atau 1,2% ke US$55,05 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
“Pelemahan pada harga minyak mentah akibat meningkatnya cadangan minyak di AS,” kata Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia.
Dikemukakan, kebangkitan produksi minyak di AS diperkirakan dapat menganggu upaya untuk mengurangi kelebihan suplai minyak dunia.
Cadangan minyak AS meningkat 14,2 juta barel pada pekan lalu, dan stok bensin naik 2,9 juta barel, menurut laporan American Petroleum Institute (API).
Menurut survei Bloomberg, EIA (Energy Information Administration) diperkirakan akan melaporkan cadangan minyak meningkat yang memasuki pekan kelima, sedangkan cadangan bensin meningkat mendekati rekor tertinggi.
Produksi minyak AS diproyeksikan oleh EIA akan meningkat pada level tertinggi selama 48 tahun pada tahun depan.
“Sehingga cadangan minyak AS diperkirakan meningkat justru pada saat OPEC menurunkan produksi,” kata Octavianus.