Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LAJU EMITEN 7 FEBRUARI: Berikut Bahasan Aksi Enam Saham

Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Selasa (7/2/2017)
Bursa Efek Indonesia./.Antara-M Agung Rajasa
Bursa Efek Indonesia./.Antara-M Agung Rajasa

Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront  Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Selasa (7/2/2017).

Octavianus  Marbun, Analis PT Waterfront  Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:

  • Anak Usaha MTDL Akuisisi 37,5% Saham Dwitunggal Solusindo Prima

PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), melalui anak usahanya PT Mitra Integrasi Informatika (MII) membeli sekitar 37,5% saham PT Dwitunggal Solusindo Prima (DSP). Pembelian saham dilakukan melalui dua tahap. Pertama, MII melakukan pembelian saham dari pemegang saham DSP sebesar 17,5% dari Djohan Gunawan Hasan sebanyak 45 lembar saham dan Steven Samudera sebanyak 45 lembar saham. Kemudian, DSP sendiri melakukan penerbitan saham baru sebanyak 162 lembar saham, yang kemudian MII mengambil alih 100% dari saham baru yang diterbitkan tersebut untuk memperoleh tambahan kepemilikan di DSP sebesar 20%.

  • ANTM Kerja Sama Strategis Dengan PT Pos Indonesia

PT Aneka Tambang Persero Tbk (ANTM) melakukan kerja sama strategis dengan PT Pos Indonesia Persero, di mana kerja sama ini dilakukan untuk mempermudah masyarakat membeli emas ANTM di seluruh kantor pos di Indonesia. Jaringan Pos Indonesia yang tersebar luas akan lebih memudahkan masyarakat untuk membeli emas, baik di kantor pos Pemeriksa (Kprk) maupun kantor pos Cabang Dalam Kota (Kpc DK) dan Luar Kota (Kpc LK). Pembeli emas bisa melakukan pembelian atau pemesanan (order) di kantor pos terdekat, membayar pesanan melalui aplikasi/sistem, untuk selanjutnya logam mulia (emas) yang dipesan akan dikirim oleh Unit Bisnis Pengolahan dan Pemurnian Logam Mulia (UBPP LM) Antam yang berlokasi di Jakarta.

  • DNAR Akan Jual 1,74 Miliar Saham Pada Investor Korsel

Rencana PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) yang ingin menjual 1,74 miliar lembar sahamnya kepada investor asal Korea Selatan, Apro Financial Co.Ltd. telah disetujui pemegang sahamnya. Pelepasan saham tersebut setara dengan 77,38% dari total jumlah saham Bank Dinar atau sekitar Rp 691 miliar. Dengan adanya akuisisi ini, modal perusahaan akan semakin kuat, sehingga perseroan siap masuk ke kelompok Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) II.

  • BINA Akan Rights Issue Pada Maret

PT Bank Ina Perdana Tbk (BINA) pada bulan Maret berencana menambah modal melalui mekanisme penawaran umum terbatas saham atau rights issue. Dari aksi korporasi tersebut, BINA menargetkan dana segar sekitar Rp 700 miliar. Jika hal tersebut berjalan sesuai rencana, maka pada tahun ini modal perseroan akan meningkat menjadi Rp 1,1 triliun atau masuk BUKU II. Pada tahap awal, perseroan akan menyiapkan layanan berbasis internet banking terlebih dahulu. Sebelumnya rencana rights issue perseroan sempat berpotensi tertunda, karena belum mendapat pernyataan efektif dari OJK.

  • MKNT Akuisisi Saham Tiga Perusahaan

PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) melalui anak usahanya PT Mitra Sarana Berkat mengambil alih saham PT Catalist Integra Prima Sukses, PT Kasih Anugerah Kreasi, dan PT Arifindo Mandiri. Perseroan berencana mengambil alih sejumlah saham pada tiga perusahaan. Perseroan melalui PT Mitra Sarana Berkat mengambilalih 85% saham PT Catalist Integra Prima Sukses (CIPS). Perseroan juga mengambilalih kepemilikan 99,99% saham PT Kasih Anugerah Kreasi (KAK) dan 65% saham PT Arifindo Mandiri (AM). Pengambilalihan saham CIPS dan KAK merupakan transaksi afiliasi, sedangkan pengambilalihan saham AM merupakan transaksi material.

  • Tahun 2016 BKSW Mencatatkan Rugi Rp650 Miliar

PT Bank QNB Indonesia Tbk (BKSW) menderita kerugian sebesar Rp650,33 miliar hingga periode 31 Desember 2016 setelah meraih laba sebesar Rp156,04 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Pendapatan bunga bersih turun menjadi Rp516,41 miliar dibandingkan pendapatan bunga bersih Rp689,25 miliar yang diraih tahun sebelumnya. Pendapatan operasional lainnya turun menjadi Rp199,66 miliar dari Rp212,51 miliar tahun sebelumnya. Total beban operasional lainnya naik tajam menjadi Rp1,57 triliun dibandingkan total beban operasional lainnya tahun sebelumnya yang Rp696,49 miliar

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper