Bisnis.com, JAKARTA- Waterfront Securities Indonesia mengemukakan aksi sejumlah saham menjadi perhatian pasar pada perdagangan hari ini, Jumat (3/2/2017).
Octavianus Marbun, Analis PT Waterfront Securities Indonesia mengatakan saham tersebut adalah:
- PGAS Pasok Gas Ke Perusahaan Patungan KRAS
PT Perusahaan Gas Negara Persero Tbk (PGAS) memasok gas bumi ke PT Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS), Cilegon, Jawa Barat guna memperluas pemanfaatan gas bumi ke berbagai daerah. KNSS merupakan perusahaan joint venture yang berdiri sejak 26 Desember 2012, antara Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation (NSSMC) dari Jepang dan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) dari Indonesia. Perseroan mulai memasok gas ke KNSS pada 1 Februari 2017. KNNS akan memproduksi Galvanized, Galvanealed dan Cold Rolled Steel untuk industri otomotif, dengan kapasitas produksi mencapai 480.000 metric ton per tahun. Gas bumi yang dipasok PGAS akan digunakan sebagai bahan bakar untuk furnace dengan kapasitas 4.140 meter kubik/jam, dengan kebutuhan gas yang naik secara bertahap mencapai 1,32 juta meter kubik per bulan pada 2020.
- HITS Bukukan Kenaikan Laba 42,27%
PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) berhasil mencatat pertumbuhan laba bersih 42,27% sepanjang 2016. Perseroan berhasil membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai USD3,13 juta atau naik 42,27% dari periode 2015 yang mencetak laba US$2,20 juta. Kenaikan pertumbuhan laba tersebut seiring dengan kenaikan pendapatan usaha perseroan. Sepanjang 2016, pendapatan usaha perseroan tercatat US$42,32 juta atau naik 11,07% dibandingkan dengan pendapatan 2015 yang senilai US$38,10 juta. Laba kotor perseroan tercatat US$10,48 juta atau turun 11,11% dibandingkan 2015 yang senilai US$11,79 juta.
- BJTM Akan Buyback Saham Dengan Anggaran Rp1,2 Miliar
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM) telah memperoleh persetujuan pemegang saham untuk melakukan pembelian saham kembali (buyback). Rencana buyback saham dilakukan dalam rangka long term incentive (LTI) atau insentif dalam jangka panjang. Terkait dengan pelaksanaan buyback, BJTM akan mengalokasikan dana maksimal Rp1,2 miliar. Dana ini diambil dari besaran tantiem yang telah dianggarkan pada 2016. Pelaksanaan pembelian kembali saham ini dilakukan dari 1 Februari 2017 sampai 1 Juni 2017.
- ARTI akan Lebih Fokus Pada Bisnis Migas Tahun Ini
Meningkatnya harga minyak membuat PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) akan lebih fokus menggarap bisnis pengelolaan minyak dan gas (migas) pada tahun ini, dibandingkan bisnis properti. ARTI akan mulai membidik kontrak-kontrak jasa dari Timur Tengah. Pendapatan dari lini bisnis jasa migas diperkirakan akan menyumbang 60% dari pendapatan perseroan. Ekspansi bisnis servis migas ini dilakukan melalui anak usahanya PT Lekom Maras. Akhir tahun lalu, ARTI membidik proyek Iranian Offshore Oil Company (IOOC). Nilai dari kontrak tersebut berkisar US$ 10 juta hingga US$ 20 juta. Sementara itu di sektor properti, ARTI belum akan menambah ekspansi baru. Perseroan hanya akan fokus di proyek Ratu Prabu Tiga Residences di Pasar Minggu.
- Fitch Naikkan Peringkat Outlook SMAR Menjadi Positif
Fitch Ratings menaikkan outlook PT Sinar Mas Agro Resources and Technology Tbk (SMAR) dari negatif menjadi positif dengan peringkat tetap AA (idn). Perbaikan outlook SMAR ditopang oleh outlook bisnis perkebunan sawit yang meningkat signifikan seiring naiknya harga minyak sawit mentah pada 2017 dan arus kas kuat akan mendukung deleveraging induk usahanya, Golden Agri Resources Ltd. Fitch memperkirakan arus kas akan meningkat, sehingga leverage pada 2017 akan turun.
- TRAM Restrukturisasi Utang US$53,24 Juta
PT Trada Maritime Tbk (TRAM)tengah memproses restrukturisasi tiga utang senilai total USD53,24 juta dan klaim asuransi yang diharapkan selesai dalam waktu dekat. TRAM telah mencapai kesepakatan dengan International Finance Corporation (IFC) dan Bank of Tokyo – Mitsubishi UFJ (BTMU) mengenai utang senilai USD34,98 juta. Bentuknya, penjualan aset kapal FSO Lentera Bangsa, penerimaan hasil klaim asuransi Lentera Bangsa dan cash settlement.penyelesaian utang diharapkan selesai pada kuartal I tahun ini