Bisnis.com, JAKARTA – Ekspor minyak mentah AS diperkirakan akan melampaui produksi empat negara OPEC pada tahun ini.
Jumlahnya bahkan mungkin akan tumbuh lebih besar jika Presiden Trump menghormati komitmen untuk mengurangi pembatasan aktivitas pengeboran serta memaksimalkan produksi.
Menurut sejumlah analis dalam survey Bloomberg, negara pengguna minyak terbesar di dunia tersebut dapat mengekspor 800.000 barel per hari (bph) minyak mentah tahun ini.
Jumlah itu lebih besar dari yang dihasilkan oleh masing-masing negara OPEC (Organization of the Petroleum Exporting Countries) yakni Libya, Qatar, Ekuador, dan Gabon pada Desember.
Berdasarkan data Energy Information Administration (EIA), AS mengekspor 527.000 bph sepanjang 11 bulan pertama 2016. Produksi AS pun diprediksi akan rebound menjadi lebih dari 9 juta bph pada 2017 setelah turun 5,6% menjadi 8,87 juta pada 2016.
Sejak pembatasan ekspor minyak mentah AS dicabut pada akhir 2015, produsen domestik bebas untuk mencari pembeli di Eropa, Asia, dan Amerika Latin, yang mencari pemasok alternatif setelah produsen OPEC dan non-OPEC sepakat untuk memangkas produksi pada tahun ini.
“Produksi AS akan menjadi lebih besar dari yang banyak orang perkirakan,” ujar Vikas Dwivedi, Analis senior Macquarie Capital (USA) Inc., seperti dikutip dari Bloomberg (Kamis, 2/2/2017).
Menurut Macquarie, produksi tahunan AS diprediksi akan mencapai 9,37 juta. Sementara itu, Turner, Mason & Co. dan Lipow Oil Associates masing-masing memperkirakan jumlah sekitar 9 juta. Adapun, Wood Mackenzie memberi prediksi yang lebih konservatif sebesar 8,75 juta.
Meski demikian, dampak peningkatan suplai ini cenderung akan menekan harga minyak mentah domestik termasuk West Texas Intermediate (WTI).
Harga minyak WTI kontrak Maret 2017 hari ini turun 0,15% atau 0,08 poin ke US$53,80 per barel pada pukul 16.07 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,58% atau 0,31 poin di posisi 53,57.
Pergerakan harga minyak mentah dunia bergerak turun pada perdagangan hari ini, menyusul rilis data resmi jumlah stok minyak mentah AS yang menunjukkan kenaikan tajam.
Menurut laporan Energy Information Administration (EIA), seperti dilansir Reuters hari ini, jumlah stok minyak mentah AS naik 6,5 juta barel menjadi 494,76 juta barel pekan lalu. Kenaikan jumlah stok tersebut jauh melampaui prediksi para analis dengan kenaikan hanya sebesar 3,3 juta barel.