LOGAM MULIA: Tertekan Prospek Suku Bunga AS, Harga Emas Flat

Bisnis.com, JAKARTA – Harga emas Comex bergerak flat pada perdagangan siang ini, Senin (9/1/2017), setelah menghentikan reli pada sesi perdagangan sebelumnya seiring rebound dolar AS menyusul rilis data payroll AS.

Harga emas Comex kontrak Februari 2017 turun tipis 0,02% atau 0,20 poin ke US$1.173,20 per ounce pada pukul 13.07 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,04% atau 0,50 poin di  US$1.172,90 per ounce.

Pada perdagangan Jumat (6/1/2017), harga emas meluncur dari level tertingginya dalam sebulan di tengah penguatan dolar akibat terdorong oleh laporan non-farm payroll untuk Desember yang menunjukkan hasil beragam dengan perlambatan jumlah kepegawaian namun kenaikan pada upah.

Sementara itu siang ini, indeks dolar AS yang mengukur pergerakan kurs dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama terpantau menguat 0,20% atau 0,200 poin ke level 102,420, setelah dibuka dengan kenaikan tipis 0,03% atau 0,030 poin di posisi 102,250.

Data non-farm payroll menunjukkan kenaikan jumlah pekerjaan sebesar 156.000 di AS pada Desember. Meski angka tersebut lebih kecil dari ekspektasi, kenaikan pada upah menunjukkan bertahannya momentum pasar tenaga kerja serta mendukung prospek kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun ini.

“Selama data ekonomi AS terlihat bagus, pasar mengharapkan kenaikan suku bunga akan lebih hawkish,” ujar Analis teknikal Reuters Wang Tao, seperti dilansir Reuters hari ini.

Seperti diketahui, pergerakan logam mulia sangat sensitif terhadap tingkat suku bunga. Tingkat suku bunga yang lebih tinggi dapat menurunkan permintaan logam mulia yang bukan merupakan aset berimbal hasil serta mendorong dolar.

Sejalan dengan pergerakan emas, harga perak kontrak Maret 2017 melemah 0,33% atau 0,054 poin ke US$16,465 per ounce, setelah dibuka dengan kenaikan hanya 0,01% atau 0,001 poin di posisi 16,520.

Pergerakan emas dan perak di Comex (Commodity Exchange):

Sumber: Bloomberg