Bisnis.com, JAKARTA– Harga minyak mentah menguat setelah Arab Saudi dikatakan akan memenuhi janji pemangkasan produksi bulan ini dan cadangan minyak AS menurun.
Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Februari pada penutupan perdagangan Kamis atau Jumat pagi WIB, naik 50 sen atau 0,9% ke level US$53,76 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai 20% di bawah rata-rata perdagangan 100 hari terakhir.
Sementara itu, minyak Brent untuk pengiriman Maret naik 43 sen atau 0,8% ke US$56,89 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.
Seperti dilansir Bloomberg, Arab Saudi dikatakan akan memenuhi pemotongan produksi yang disepakati OPEC sehingga negara lain akan melakukan hal yang sama
Arab Saudi sepakat untuk memangkas produksi minyak mentah 486.000 barel per hari ke level 10,06 juta barel mulai Januari 1. Produksi Saudi turun 50.000 barel per hari menjadi 10,48 juta pada Desember, menurut survei Bloomberg.
Sementara itu, BUMN Saudi Arabian Oil Co, yang dikenal sebagai Saudi Aramco, meningkatkan harga penjualan minyak ke Asia pada Februari di tengah persiapan untuk mengurangi produksi.
"Pasar terus terfokus pada OPEC dan tindakan yang mereka ambil untuk menindaklanjuti kesepakatan pemangkasan produksi,” kata John Kilduff, mitra di Again Capital LLC, seperti dikutip Bloomberg.
"Saudi adalah anggota paling penting dan tampaknya memimpin," lanjutnya.
Di lain pihak, persediaan minyak mentah AS turun 7,05 juta barel ke level 479 juta barel, sedangkan stok di Cushing, Oklahoma, titik pengiriman untuk WTI, naik menjadi 67,5 juta barel, tertinggi sejak Mei.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel