Bisnis.com, JAKARTA – Nilai tukar rupiah berpeluang menguat pada perdagangan Jumat (30/12/2016).
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia Rangga Cipta menilai peluang penguatan mata uang Garuda itu merespon pelemahan tajam dolar AS.
Adapun indeks dolar AS telah melemah semenjak perdagangan Kamis di Asia, terlihat dari mayoritas kurs yang menguat – sejalan juga dengan penguatan indeks saham yang berlanjut.
Akan tetapi rupiah justru ditutup melemah pada perdagangan kemarin, bahkan ketika IHSG kembali ditutup menguat signifikan.
Beberapa hal bisa menjadi penyebab a.l permintaan dolar AS yang tinggi menjelang akhir bulan atau aliran dana yang keluar dari pasar SUN yang terlihat dari kenaikan imbal hasil SUN di berbagai tenor.
“Hari ini ditunggu pertumbuhan uang beredar November 2016 yang diperkirakan naik pertumbuhannya,” paparnya dalam riset.
Sementara itu dari AS, walaupun initial jobless claims AS turun semalam, defisit perdagangan AS yang diumumkan melebar berujung pada pelemahan indeks dolar AS yang cukup signifikan.
Euro dan yen juga menguat tajam semenjak perdagangan Kamis sejalan dengan penguatan kurs di Asia – Entrepreneurs’ Confidence Index Tiongkok yang diumumkan naik kemarin juga bawa sentimen positif di pasar Asia.