Bisnis.com, JAKARTA--Emiten tambang batu bara PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) menebar dividen interim tahun buku 2016 senilai US$60,77 juta setara dengan Rp816,48 miliar (kurs Rp13.435/US$).
Manajemen Adaro Energy merilis pengumuman resmi melalui keterbukaan informasi di PT Bursa Efek Indonesia, Kamis (22/12/2016). Keputusan pembagian dividen interim telah diambil dalam rapat direksi dan dewan komisaris perseroan pada 20 Desember 2016.
Dividen interim yang dibagikan senilai US$60,77 juta untuk 31,98 miliar lembar saham atau US$0,0019 per saham. Dividen yang dibagikan itu berasal dari laba bersih emiten bersandi ADRO itu pada periode 30 September 2016.
Dijadwalkan pada 3 Januari 2017 merupakan tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak atas dividen tunai interim. Pada hari yang sama, perseroan akan mengumumkan kurs konversi berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia.
Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi pada 28 Desember dan ex dividen pada 29 Desember. Sedangkan, di pasar tunai pada 3 Januari dan 4 Januari 2017. Pembagian dividen tunai akan dilakukan pada 13 Januari 2017.
Hingga kuartal III/2016, ADRO berhasil mencatatkan peningkatan laba bersih 16,16% menjadi US$209,1 juta setara Rp2,7 triliun pada kuartal III/2016 dari US$180 juta.
Pendapatan yang diraup Adaro Energy itu merosot 15,8% menjadi US$1,77 miliar dari US$2,11 miliar. Akan tetapi, beban pokok pendapatan berhasil ditekan 21,67% menjadi US$1,31 miliar dari US$1,67 miliar. Akhirnya, laba kotor berhasil diselamatkan dengan peningkatan 6,59% menjadi US$465,57 juta dari US$436,75 juta.