Bisnis.com, JAKARTA - Emiten kebun PT Eagle High Plantations Tbk. (BWPT) memperkirakan produksi tandan buah segar (TBS) pada kuartal IV/2016 akan meningkat 12% year-on-year seiring dengan redanya dampak El Nino dan profil tanaman yang berusia produktif.
Deddy Setiadi, Sekretaris Perusahaan Eagle High Plantations, menuturkan efek El Nino menyebabkan penurunan produksi TBS secara signifikan pada akhir 2015 hingga semester I/2016. Namun, dampaknya telah mereda pada paruh kedua tahun ini.
Indikasi meredanya efek El-Nino, lanjutnya, mulai terlihat pada realisasi produksi TBS pada September 2016 yang mencapai 122.308 ton atau naik 17% yoy atau 35% dibandingkan rarata produksi sepanjang Januari-Agustus tahun ini.
"Sebagian besar tanaman sawit perseroan juga masih berusia muda. Kombinasi itu membuat produksi TBS kami pada kuartal IV/2016 naik 100% dibandingkan produksi kuartal III/2016," kata Deddy, Kamis (22/12/2016).
Potensi kenaikan produksi CPO juga dipicu oleh dioperasikannya satu unit pabrik kelapa sawit (PKS) berkapasitas 45 ton/jam pada November 2016. PKS itu berlokasi di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat
“Kami juga menjaga konsistensi Oil Extraction Rate (OER) dari CPO di atas 23,5%,” lanjut Deddy.
Pada tahun ini, salah satu anak usaha BWPT yaitu PT Jaya Mandiri Sukses mengantongi sertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil.
Ke depan, imbuhnya, BWPT bakal membawa seluruh anak usaha menuju pengelolaan perkebunan sawit berkelanjutan dan berstandar ISPO.
Sejumlah anak usaha emiten sawit Grup Rajawali ini menerima penghargaan di bidang pengelolaan lingkungan hidup, antara lain PT Bumilanggeng Perdanatrada, PT Jaya Mandiri Sukses, PT Pesonalintas Surasejati, PT Tandan Sawita Papua, dan PT Jaya Mandiri Sukses.
