Bisnis.com, JAKARTA— Sinarmas Sekuritas memperkirakan indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan Kamis (22/12/2016) terus bergerak mixed dengan kecenderungan melemah seiring dengan aksi penjualan asing yang belum mereda.
Riset Sinarmas Sekuritas memaparkan kondisi likuiditas yang semakin ketat karena faktor internal maupun ekternal akan menjadi faktor yang besar yang akan menahan appetite para investor.
Pada sisi lain, pemerintah yang kelihatannya jika diberikaan pilihan, akan lebih mendukung cost of fund yang murah sejalan dengan keperluan dana infrastruktur yang besar dan sulit dipenuhi oleh APBN karena peneriman negara masih terbatas.
Dengan demikian, walaupun secara momentum profit growth emiten-emiten untuk tahun depan kuat antara 15%-20%, view Sinarmas sekuritas untuk jangka pendek ini menilai bahwa resiko downside IHSG lebih besar dari pada pasar SUN.
“Sejalan dengan itu, kita merekomendasi investor mengambil sikap untuk akumulasi secara bertahap terhadap saham-saham bluechip seperti BMRI, UNTR, BBNI dan ASII sambil memanfaatkan potensi window-dressing akhir tahun ini,” papar riset tersebut.
Secara teknikal, IHSG hari ini diprediksi bergerak di kisaran 5.059-5.136 dengan saham pilihan buy on weakness a.l ASII, SMGR, RALS, dan TELE.