Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HARGA TEMBAGA: Stabil di Atas US$5.600

Harga tembaga diprediksi tetap bertahan di atas level US$5.600 per ton sampai akhir tahun seiring dengan proyeksi meningkatnya permintaan.
Tembaga/Reuters
Tembaga/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA--Harga tembaga diprediksi tetap bertahan di atas level US$5.600 per ton sampai akhir tahun seiring dengan proyeksi meningkatnya permintaan.

Pada perdagangan Selasa (13/12) pukul 16:45 WIB harga tembaga di bursa Comex untuk kontrak Desember 2016 turun 0,6 poin atau 0,23% menjadi US$261,3 per pon. Ini menunjukkan harga sudah meningkat 21,18% sepanjang tahun berjalan.

Adapun harga tembaga di London Metal Exchange (LME) menurun 58 poin atau 1% menuju US$5.768 per ton pada penutupan perdagangan Senin (12/12). Harga menunjukkan pertumbuhan 22,59% sepanjang tahun berjalan.

Daniel Hynes, Senior Commodity Strategist ANZ Research, menyampaikan harga komoditas seperti tembaga terbantu oleh naiknya konsumsi China. Impor tembaga pada November sebesar 380.000 ton, naik 31% (month on month/mom).

Meskipun angka ini turun 17% yoy, volume impor terbaru merupakan level tertinggi sejak Juni 2016. Sepanjang tahun berjalan, impor tembaga China naik 3,9% yoy menjadi 4,45 juta ton.

Persediaan tembaga di Shanghai Future Exchange bulan lalu meningkat 40.000 ton karena adanya pertumbuhan impor. Namun, total persediaan gabungan di bursa LME, SHFE, dan Comex turun 17% sepanjang 2016.

"Persediaan di LME telah jatuh lebih dari 100.000 ton selama Oktober--November," ujarnya dalam riset yang dikutip Bisnis.com, Selasa (13/12/2016).

Permintaan tembaga China juga membaik dengan pertumbuhan investasi sektor listrik 32% yoy dalam sembilan bulan pertama 2016. Sementara penjualan AC, yang mengonsumsi hampir 25% tembaga di China, naik 15% yoy pada kuartal III/2016.

Meningkatnya impor tembaga juga didorong oleh kekhawatiran adanya gangguan di pasar tembaga. Faktor ini termasuk protes di Anglo American Los Bronces dan Hudbay Minerals Contancia yang mengehentikan produksi, kesulitan penambangan di Eritrea Bisha, longsor di tambang Siirt Turki, dan produksi China jatuh 3,4% mom menuju 445.000 ton pada Oktober 2016.

Selain faktor fundamental dari China, optimisme belanja infrastruktur AS turut membantu reli harga tembaga pada November. Hynes menyebutkan sentimen positif yang menaungi tembaga membuat harga dapat bertahan di atas US$5.600 per ton dalam jangka pendek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper