Bisnis.com, JAKARTA- Posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir November 2016 sebesar US$ 111,47 miliar, turun US$ 3,57 miliar atau sekitar 3,1% dibanding posisi akhir bulan sebelumnya.
Bank Indonesia menyatakan, meskipun turun, posisi cadev per akhir November tersebut cukup untuk membiayai 8,5 bulan impor atau 8,1 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Penurunan cadev Indonesia bulan lalu terutama disebabkan oleh kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS selama November serta penguatan US dollar index hingga menyentuh level tertinggi 13 tahun terakhir tidak hanya menekan cadev Indonesia, namun juga China yang turun US$ 69,1 miliar menjadi US$ 3,05 triliun.
“Kami yakin penurunan cadev Indonesia bersifat temporer mengingat fundamental ekonomi yang cukup kuat. Rupiah bulan ini terlihat mulai menguat. Sehingga tidak memerlukan intervensi yang signifikan,” tulis HP Financals dalam risetnya yang duterima hari ini, Kamis (8/12/2016).