Bisnis.com, JAKARTA- Obligasi dengan tenor 10 tahun FR 56, pada hari ini, Kamis (24/11/2016) masih bergerak melemah, bahkan yield kembali terkerek ke atas angka 8%.
Yield telah terkerek selama lima hari perdagangan, yaitu mulai 17 November hingga pagi ini.
Pada perdagangan hari ini, pukul 10.07 WIB, FR 56 melemah 0,27% ke 102,280, sementara itu yield naik 0,50% ke 8,031.
Maximilianus Nico Demus. L, Head of Fixed Income Division Indomitra Securities mengemukakan pagi ini pasar obligasi dibuka melemah dengan potensi melemah.
Obligasi acuan untuk tenor 5 tahun, ujarnya, berpotensi flat hingga menguat tipis hari ini.
“Didorong kenaikan imbal hasil global serta ketidakpastian. Pasar obligasi masih akan tertekan dalam minggu ini,” kata Nico dalam risetnya yang diterima hari ini, Kamis (24/11/2016).
Dia mengemukakan imbal hasil obligasi acuan 10 tahun yang telah melewati angka 7,96, mengindikasikan sinyal bagi para pelaku pasar dan investor untuk dapat masuk ke pasar obligasi secara bertahap.
“Tetap besarkan porsi obligasi berjangka pendek, namun jangan lewatkan obligasi berjangka panjang untuk memaksimalkan keuntungan,” kata Nico.
Notulensi The Fed, ujarnya, juga masih sesuai dengan pandangan konsensus, yaitu bank sentral AS segera menaikkan suku bunga acuannya pada bulan Desember 2016.
“Kebijakan itu, ujarnya, membuat imbal hasil obligasi AS juga kembali naik, yang berpotensi juga ikut menaikkan imbal hasil pasar obligasi dalam negeri,” kata Nico.
Dia mengemukakan masih merekomendasikan aksi jual hari ini. “Namun kesempatan harus tetap di manfaatkan. Beli bertahap juga dapat di mulai sembari mencermati sentimen yang ada.”
Pergerakan obligasi FR 56
Tanggal | Harga | Yield |
24 November (pk.09.22 WIB) | 102,280 (-0,27%) | 8,031 (+0,50%) |
22 November | 102,556 (-0,68%) | 7,991 (+1,30%) |
21 November | 103,258 (-0,58%) | 7,889 (+1,11%) |
Sumber: Bloomberg, 2016