Bisnis.com, JAKARTA— Imbal hasil obligasi global mulai turun mengoreksi kenaikan tajamnya akibat merespons Trump Effect pada perdagangan Selasa serta mulai meredanya tekanan jual di pasar surat utang global.
Data Bloomberg menunjukkan, imbal hasil obligasi AS atau US Treasury turun 5,5% ke level 2,707% pada pukul 09.30 WIB. Kemudian, imbal hasil obligasi Jerman -1,1% ke 0,305%. Lalu, imbal hasil obligasi Prancis turun hingga 6,6% ke 0,722% dan imbal hasil obligasi Inggris turun 2,8% ke 1,376%.
Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan imbal hasil global mulai turun mengoreksi kenaikan tajamnya merespon Trump Effect pada perdagangan Selasa. Kenaikan harga minyak yang tajam juga tidak meminta kenaikan imbal hasil yang lebih tinggi hingga malam tadi akibat kembalinya spekulasi pemangkasan produksi oleh OPEC.
Dari domestik, fokus beralih ke pengumuman RDG BI, di mana diperkirakan BI RR rate tidak berubah di 4,75%. Kebijakan BI ini sangat dinanti di tengah meningkatnya gejolak di pasar keuangan global.
Sementara itu, rencana pemerintah yang akan mengoreksi rencana prefunding yang dijadwalkan kuartal IV/2016 sebesar Rp40 triliun juga turut serta memberikan sedikit sentimen positif ke pasar SUN yang kemarin beberapa imbal hasilnya mulai turun terutama pada tenor menengah dan panjang.
“Intervensi BI di pasar SUN yang semakin intensif, ditunjukkan oleh kepemilikan SUN yang meningkat tajam, turut serta meredam aksi jual oleh investor di pasar sekunder,” katanya dalam riset.
Dari global, perlu diperhatikan inflasi AS yang dirilis pada Jumat malam. Hal itu akan menjadi konfirmasi atas spekulasi terhadap dampak kebijakan yang diambil oleh presiden terpilih AS Donald Trump. Saat ini peluang kenaikan FFR target di FOMC meeting Desember 2016 masih di atas 90%.
Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra memprediksi harga surat utang negara (SUN) pada perdagangan Rabu (16/11/2016) berpeluang mengalami kenaikan di tengah meredanya tekanan jual di pasar surat utang global.
Dia menilai investor global saat ini mencoba mencari kesetimbangan baru di pasar surat utang, saham dan komoditas merespon hasil dari pelaksanaan pemilihan umum Presiden Amerika Serikat.
“Meredanya tekanan jual di pasar surat utang global perkirakan juga akan berdampak positif pada perdagangan SUN pada perdagangan hari ini baik dengan denominasi rupiah maupun dolar Amerika,” katanya dalam riset.
Imbal hasil obligasi global pukul 09.30 WIB
Negara | Yield (%) | Perubahan (%) |
Amerika Serikat | 2,707 | -5,5 |
Jerman | 0,305 | -1,1 |
Prancis | 0,722 | -6,6 |
Inggris | 1,376 | -2,8 |
Sumber: Bloomberg