Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang melemah tajam pada akhir perdagangan Rabu (9/11/2016) menyusul keunggulan sementara Donald Trump atas Hillary Clinton dalam ajang pemilihan presiden AS menekan kinerja pasar global.
Indeks Topix terpantau ditutup melemah tajam 4,57% ke level 1.301,16 dengan saham perusahaan otomotif memimpin koreksi. Dari 1974 saham yang terdaftar, 42 saham menguat, 1.923 saham melemah, dan 9 stagnan.
Saham Toyota Motor Corp memimpin koreksi dengan melemah 6,52%, sementara saham Honda Motor Co Ltd anjlok 7,83%.
Sementara itu, indeks Nikkei 225 juga tercatat ditutup melemah 5,35% ke level 16.251,54, dimana seluruh 225 saham yang terdaftar melemah.
Angka-angka tersebut adalah yang terendah sejak pasar saham mengalami goncangan pasca momen keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa atau Brexit.
Toru Suehiro, Ekonom Senior Mizuho Securities Co., mengatakan mengatakan pasar saham kembali mengalami momen Black Swan—metafora untuk sesuatu yang mengejutkan dan berdampak besar—dengan keunggulan sementara Trump.
“Mengingat bagaimana kebijakan Trump bisa menyebabkan ekspansi fiskal dalam jangka menengah-ke-panjang, yang mengarah ke dolar yang lebih kuat dan imbal hasil yang lebih tinggi, sentimen pasar saat ini adalah melepaskan risiko, mengarah ke pembelian yen Jepang, pembelian obligasi, dan penjualan saham," ujarnya seperti dikutip Bloomberg, Rabu (9/11/2016).
Capres dari Partai Republik Donald Trump unggul atas capres Partai Demokrat Hillary Clinton dengan posisi 276 vs 215. Pihak yang meraih 270 electoral votes mengamankan kemenangan pemilihan presiden kali ini.